Medan (Waspada Aceh) – Polemik pasca heboh dan viral di media sosial terkait dugaan tabung oksigen kosong di RSU dr Pirngadi Medan, hingga menyebabkan pasien meninggal dunia beberapa waktu lalu, masih terus berlanjut hingga saat ini.
Ombudsman telah meminta klarifikasi dan keterangan dari pihak Balai Pengamanan dan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kota Medan. BPFK sendiri berada di bawah naungan Kemenkes RI, yang berwenang melakukan kalibrasi atau pengujian fasilitas kesehatan, baik swasta maupun fasilitas kesehatan milik pemerintah.
“RS Pirngadi tidak pernah mengajukan kalibrasi yang terkait dengan regulator oksigen,” kata Kepala BPFK Medan Wahyudi Ifani usai memberikan klarifikasi di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Jumat (4/6/2021).
Wahyudi juga menyatakan, dia tidak mengetahui kondisi fasilitas kesehatan di RS milik Pemko Medan itu, apakah baik atau tidak karena tidak pernah diuji oleh BPFK. Dia mencatat sejak 2018 hingga kini, RSU dr Pirngadi Medan belum pernah mengajukan kalibrasi ke BPFK.
Dia menjelaskan harusnya, sesuai ketentuan fasilitas dan alat kesehatan harus melakukan kalibrasi secara berkala. Namun, hal itu tidak dilakukan RSU dr Pirngadi Medan.
“Apalagi untuk alat kesehatan yang berada di ruangan UGD, ICU itu penting. karena alat-alat itu digunakan untuk diagnosis awal, diagnosis emergency. Kalau terjadi hal-hal kesalahan seperti yang terjadi sekarang mungkin dampaknya ada pasien safety. Jadi muaranya semuanya adalah kalibrasi,” ujarnya.
Seperti dilaporkan sebelumnya, beredar video media sosial dengan narasi seorang pasien di RSU dr Pirngadi Medan, mengaku tidak mendapatkan pelayanan medis secara maksimal. Padahal pasien dalam kondisi darurat dan membutuhkan bantuan.
Keluarga pasien dalam video itu menuding perawat melakukan kelalaian karena memasang tabung oksigen yang diduga kosong, hingga akhirnya pasien meninggal dunia.
Dalam video viral tersebut, terlihat keluarga pasien sempat terlibat keributan dengan perawat yang bertugas di rumah sakit.
Masalah ini sendiri juga sudah diklarifikasi langsung oleh Kepala Ombudsman Sumut Abyadi Siregar bersama tim ke RSU dr Pirngadi beberapa waktu lalu, tidak lama setelah video viral.
Hasilnya, meski Direktur RS dr.Pirngadi Medan, membantahnya. Begitu pun Ombudsman meninggalkan sejumlah catatan perbaikan pelayanan.
“Terkait informasi tabung oksigen yang kosong, bahwa tabung oksigen itu masih berisi lebih kurang 250 CC,” kata Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Suryadi Panjaitan, usai bertemu dan membahas kasus yang viral bersama Abyadi di ruang pertemuan.
Suryadi menilai bahwa kejadian itu hanya emosional sesaat. Karena dalam posisi yang bingung.
“Jadi karena kita sudah emosional, jadi begitu lah omongannya. Kalau kita sudah emosional, kita enggak melihat kenyataan yang ada di RS Pringadi. Kita punya unit pengaduan, kenapa kalau ada komplain sesuatu bisa diadukan,” ujarnya. (sulaiman achmad)