Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengimbau kepada para pendemo penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak melakukan tindakan anarkis.
“Bagi mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi kami persilahkan. Tapi kami mengimbau kepada peserta aksi untuk bisa menjaga dan mengendalikan aksinya,” ucap Wakil Ketua III DPRA, Safaruddin di Banda Aceh, Kamis (8/9/2022).
Menurutnya, menyampaikan aspirasi merupakan hak bagi warga negara, namun tidak mesti dilakukan dengan anarkis. Masih banyak cara lain untuk menyampaikan aspirasi dengan baik tanpa merusak fasilitas yang ada.
Selain itu, dia juga berharap kepada peserta demo agar tidak berbenturan dengan aparat. Akibat berbenturan, dikhawatirkan akan ada korban baik dari pendemo maupun penegak hukum.
“Kita hindari berbenturan dengan aparat. Kita khawatir seperti kemarin, ada korban dari sisi pendemo dan ada juga dari penegak hukumnya,” harapnya.
Sebelumnya, pihaknya sudah mencoba berkomunikasi dengan para pendemo agar mereka menyampaikan secara baik-baik. Apalagi katanya, DPRA sudah memfasilitasi, artinya sudah meneruskan aspirasi dan memperjuangkan apa disampaikan mahasiswa UIN Ar-Raniry.
“Tanda tangan sudah, kalimat yang diminta untuk menarasikan penolakan terhadap kenaikan BBM sudah dilakukan oleh Ketua DPRA. Kita juga sudah surati dan surat itu sudah sampai ditangan presiden. Saya pikir apalagi yang bisa kita lakukan,” ucapnya.
DPRA sudah menindaklanjuti keinginan dari aspirasi mahasiswa. Apabila mahasiswa tetap bersikeras untuk melanjutkan aksi, pihaknya selaku perwakilan rakyat siap menerima dan menampung aspirasi itu.
“Bagi saya ini adalah hak warga negara dan kami selaku wakil rakyat siap menampung aspirasi itu,” tegasnya.
Fraksi Gerindra sendiri, tegas Safaruddin, siap mendukung kebijakan pemerintah selagi kebijakan itu bisa menopang terhadap kebaikan negara.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sampai hari ini masih ada aksi di DPRA yang dilakukan oleh Aliansi Buruh Aceh (ABA) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Kota Banda Aceh. (Kia Rukiah)