Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Yahdi Hasan, mendorong Pemerintah Aceh agar memberi perhatian penuh terhadap petani milenial yang sedang mengembangkan budidaya tanaman hortikultura di Kabupaten Aceh Tenggara.
Menurut Yahdi, Aceh sangat potensial memiliki sektor pertanian tanaman hortikultura, salah satunya di Kabupaten Aceh Tenggara.
Masyarakat disana kata Yahdi, didominasi mata pencaharian dari hasil pertanian seperti, bawang dan cabai, di samping sayur mayur lainnya, kentang dan tomat.
Bahkan kata dia, di Aceh Tenggara juga memiliki Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Pembangunan Pertanian (SMKN PP) di Kuta Cane. Sekolah ini berada dibawah Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh.
Dengan kehadiran sekolah tersebut lanjut Yahdi, masyarakat dapat memanfaatkan pengembangan dan melahirkan generasi dan milenial yang handal di bidang pertanian.
Yahdi mengatakan, SMKN PP Kuta Cane memerlukan sebuah lahan pertanian percontohan yang dijadikan sebagai lahan praktek.
“Kita sudah menyampaikan ke Kadis Tanbun Aceh untuk diberi perhatian khusus kepada sekolah tersebut,” kata Yahdi kepada waspadaaceh.com, Kamis (18/8/2022) di ruang kerjanya.
Yahdi menyampaikan, Aceh Tenggara sebahagian wilayahnya banyak mencakup perkebunan, disamping juga memiliki Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dengan adanya SDM Aceh, lahan perkebunan itu bisa dipakai atau dipinjam untuk dilakukan budidaya hortikultura.
“Selain memiliki potensi budidaya hortikultura Aceh Tenggara juga memiliki potensi tanaman subur lainnya seperti jagung, cokelat, kelapa sawit dan kemiri karena wilayahnya yang sebahagian wilayahnya mencakup perkebunan,” sebutnya.
Oleh karena itu, jika dilihat dari segi alam yang membentang luas di Aceh Tenggara, tanaman hortikultura ini sangat baik dan bagus untuk dibudidayakan dan dikembang di sana.
Sebagai anggota DPRA Dapil Aceh Tenggara dan Gayo Lues pihaknya sudah menyerap dan merealisasi aspirasi masyarakatnya berupa penyaluran bantuan pupuk dan bibit untuk petani di daerahnya itu.
“Alangkah baiknya juga sekarang kita bersama pemerintah Aceh sudah saatnya memokuskan pengembangan hortikultura ini, walau kami juga terbatas memorsikan pokok pikiran kami karena belum semuanya tersentuh,” harapnya.
Di Aceh Tenggara ada 16 kecamatan yang sangat potensial dikembangkan hortikultura. Mulai dari perkarangan rumah (lahan kecil) yang tidak terpakai sampai lahan kosong lainnya.
Oleh karenanya, Politisi Partai Aceh ini juga mengajak masyarakat untuk menggalakkan menanam tanaman hortikultura di perkarangan rumah.
“Ini juga himbauan kita kepada Pemerintah Aceh khususnya kabupaten Aceh Tenggara agar menggalakkan masyarakatnya menanam tanaman hortikultura dan pengembangannya,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Hortikultura Distanbun Aceh, Chairil Anwar mengatakan, ketersediaan lahan praktek bagi para petani dan para pelajar yang membidangi pertanian sangat penting. Hal itu dikarenakan lahan tersebut menjadi laboratorium bagi para calon petani dan siswa bisa belajar dan melakukan budidaya tanaman sebelum mereka terjun ke lapangan bersama masyarakat.
“Ketersediaan lahan juga penting, karena itu dasar mereka atau hal utama yang harus mereka lakukan untuk belajar dan menggali potensi dalam mengembangkan hortikultura,” tuturnya. (***)