Aceh Utara (Waspada Aceh) – Dosen Fakultas Teknik bersama mahasiswa yang tergabung di Pusat Riset Teknologi Energi Biomassa, Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, mengajarkan dan memberikan edukasi tentang pemanfaatan limbah kelapa muda untuk dijadikan briket arang.
Briket arang tersebut akan digunakan untuk usaha pandai besi di Gampong Pande Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara. Selama ini pengrajin di Pande masih mengandalkan bahan bakar arang kayu dari hutan dengan harga yang semakin mahal dan menyebabkan deforestrasi.
Kegiatan itu diketuai oleh Ketuai oleh, Adi Setiawan, didampingi anggota Muhammad Daud, Khairul Anshar dan Ahmad Nayan serta turut didampingi oleh keuchik setempat, Junaidi.
Adi Setiawan menyebutkan, program ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti dari hasil inovasi alat pengolahan limbah kelapa muda menjadi bahan bakar padat oleh sejumlah dosen dan mahasiswa yang tergabung di Pusat Riset Teknologi Energi Biomassa Unimal.
“Pembuatan bricket arang dengan tempurung kelapa mudah dan sederhana juga memiliki banyak manfaat, dan limbah kelapa muda ini mudah didapatkan masih, maka warga harus dapat di manfaatkan untuk dijadikan briket arang yang digunakan untuk proses pembuatan tempahan parang dan pisau dengan arang kayu sebagai bahan bakar, ” kata Adi Setiawan, Minggu (29/10/2023).
Adi Setiawan mengharapkan dengan ada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat melahirkan usaha mikro yang mampu mengelola dan memanfaatkan limbah biomassa menjadi produk bahan bakar untuk pengrajin pandai besi di Desa Pande, Kecamatan Tanah Pasir.
“Kegiatan ini berhasil meningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan limbah biomassa sektor pertanian dan perkebunan secara praktis dan ekonomis.”
“Selain itu meningkatkan keterampilan pengolahan limbah biomassa sebagai bioarang yang dapat dijadikan briket sebagai pengganti arang kayu untuk proses pengrajin besi, sehingga usaha ini semakin berkembang dan terjadi diversifikasi usaha,” harapnya. (*)