Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaKabar TaniDistanbun Aceh Apresiasi Petani Jagung di Glee Gapui Pidie

Distanbun Aceh Apresiasi Petani Jagung di Glee Gapui Pidie

“Kita sama-sama berusaha agar komoditas jagung dapat meningkatkkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produksi dan pendapatan petani”

— Sekretaris Distanbun Aceh Azanuddin Kurnia —

Jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis. Jagung banyak dicari, baik untuk idustri pangan maupun industri pakan ternak. Selain untuk bahan pangan, tanaman serealia ini juga memang merupakan salah satu bahan utama pakan ternak ayam.

Mengutip data dari ejurnalunsam.id, Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah sentra produksi jagung hibrida dengan luas tanam 47.160 hektare dan produksi mencapai 205.125 ton.

Sementara itu berdasarkan data yang tercatat di Distanbun Aceh, hingga bulan Juli 2022, luas lahan tanaman jagung di seluruh Provinsi Aceh mencapai 31.864.1 hektare dengan produksi sekitar 136.693.9 ton.

Distanbun Aceh menyebutkan, peningkatan produksi jagung ini dicapai dengan penerapan komponen teknologi, antara lain penggunaan varietas unggul dan rekomendasi pemupukan serta pengaturan jarak tanam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Tanaman jagung belakangan ini memang menjadi tanaman primadona para petani di Provinsi Aceh. Selain padi, tanaman jagung dikembangkan para petani di Aceh. Petani mengaku, jenis tanaman pangan ini lebih mudah diurus, lebih tahan terhadap cuaca dan secara ekonomi cukup menguntungkan.

Lahan tanaman jagung di daerah Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. (Foto/Cut Nauval Dafistri)

Suryadi, misalnya, petani di Glee Gapui, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Pidie, yang ditemui Waspadaaceh.com, Minggu (9/10/2022), mengaku mengenali dengan baik karakter tanaman jagung dan potensi pasar komoditas bahan pangan dan pakan tersebut.

Dia mengaku, jagung menjadi salah satu komoditas yang paling stabil saat ini. Risikonya bisa diukur dibandingkan komoditi lain, dan pasarnya masih sangat luas. Banyak industri pangan maupun industri pakan yang membutuhkan jagung.

“Menanam jagung, termasuk mudah tidak banyak risiko dan sangat prospek, serta pasarnya sangat luas,” tuturnya.

Suryadi menanam jenis jagung hibrida BISI-18. Keunggulan dari jagung super hibrida BISI-18 bahwa biji jagungnya terisi penuh sampai ujung. Biji jagungnya lebih berbobot dengan warna biji yang mengkilat oranye kekuningan. Panas siang hari yang memadai, membuat jagung tumbuh dengan baik.

Jagung hanya memerlukan waktu mulai dari masa tanam hingga panen selama empat bulan. Tanaman jagung milik Suryadi saat ini baru berusia 3 bulan. Sekitar 1 bulan lagi tanaman palawija itu bisa dipanen. Hasil panen, lanjut Suryadi, dalam 1 hektare bisa mencapai sekitar 11 ton. Itu hasil yang cukup besar.

“Jagung dapat dipanen ketika kelobot sudah mengering dan berwarna coklat muda dan biji mengkilap. Setelah panen diperlukan pengeringan yang cukup sebelum jagung dipipil agar biji tidak retak/pecah,” tuturnya.

Distanbun Aceh Apresiasi Semangat Petani Jagung

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh Cut Huzaimah melalui Sekretaris Distanbun Aceh Azanuddin Kurnia mengapresiasi semangat petani jagung dalam meningkatkan produksi jagungnya.

Kata dia, Kabupaten Pidie dikenal sebagai salah satu kabupaten sentra jagung di Aceh. Kabupaten ini mempunyai lahan pertanaman yang berada di lahan sawah yang sebelumnya ditanamani padi.

“Kita sama-sama berusaha agar komoditas jagung dapat meningkatkkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produksi dan pendapatan petani,” tutur Azanuddin saat ditemui Waspadaaceh.com di ruang kerjanya, Kamis (6/10/2022). (Adv)

Waspada Aceh on TV

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER