Sigli (Waspada Aceh) – Penerapan model pembelajaran discovery learning (pembelajaran penemuan-red) dinilai bisa meningkatkan hasil belajar siswa, kata Syarifah Zaimah, guru SDN I Beureunuen, Kabupaten Pidie, Senin (9/11/2020).
Praktisi pendidikan ini mengatakan, dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukannya sejak Oktober sampai November 2020 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Beureunuen, model pembelajaran ini dinilai sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dia mencontohkan pelajaran Matematika, tentang materi mengidentifikasi berbagai macam pecahan mata uang dan menentukan nilainya. Hal ini, ungkap Syarifah Zaimah, terbukti pada siklus I, sebelum diberikan tindakan kelas, nilai evaluasi akhir siswa hanya 61,00 dengan tingkat ketuntasan belajar 40 persen atau delapan siswa dari total 20 siswa.
Namun ujar dia, setelah diberikan tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran discovery learning pada siklus dua, nilainya meningkat dengan rata–rata mencapai 78,75 dengan ketuntasan belajar 90 persen, atau 18 siswa dari total 20 siswa. Hanya dua orang siswa atau 10 persen belum tuntas.
“Bagi yang belum tuntas akan diberikan tugas mandiri,” terang Syarifah Zaimah yang akrab disapa Ipah ini.
Tepenting, imbuh dia, pada masa pandemi COVID-19 ini guru harus benar-benar kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran terhadap anak didiknya, baik itu daring atau luring.
Intinya, sebut Ipah, media pembelajaran yang digunakan bisa membuat siswa termotivasi dan menarik sehingga siswa dapat mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru. Apalagi di era abad 21 sekarang ini, guru dituntut menguasai IT (teknologi informasi).
Mengutip dari wikipedia.org, pembelajaran penemuan atau discovery learning merupakan pembelajaran berbasis inkuiri dan termasuk berbasis konstruktivisme. Pembelajaran penemuan dikemukakan oleh Jerome S. Bruner, seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli psikologi belajar kognitif.
Pembelajaran Penemuan dapat terjadi setiap kali peserta didik tidak diberikan jawaban yang tepat melainkan difasilitasi materi untuk menemukan jawaban sendiri. Pembelajaran penemuan terjadi dalam situasi penyelesaian masalah dan peserta didik memanfaatkan pengalamannya sendiri dan pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.(b06)
