Kutacane (Wapada Aceh) – Berbagai kalangan di Kabupaten Aceh Tenggara meminta pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat peduli dan membuka mata melihat banyaknya sampah berserakan di seputaran Kota Kutacane.
Akibat minim dan tak tersedianya tempat penampungan sampah dari dinas terkait, beberapa wilayah yang seharusnya bebas sampah, terutama di pinggiran DAS Lawe Bulan, akhirnya menjadi TPA liar dan sampah warga terlihat menumpuk di situ.
Amri Sinulingga, warga Kutacane kepada Waspada, Sabtu (2/11/2019) mengaku gerah dan penasaran melihat lambannya respon pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat, yang terkesan kurang peduli terhadap kebersihan di dalam kawasan Kutacane dan sekitarnya.
Faktanya, beberapa kawasan pemukiman padat penduduk seperti di Pasir Gala Gabungan, Kota Kutacane, Pulonas Baru, Lawe Rutung serta Pulo Kemiri jalan Manunggal maupun beberapa wilayah lainnya, menjadikan kawasan DAS sebagai lokasi pembuangan sampah. Bahkan ada yang langsung membuang sampah ke aliran sungai Lawe Bulan.
Selain menimbulkan bau busuk yang menyengat, sampah yang menumpuk di pinggiran DAS telah menggangu kesehatan warga yang berdomisili di sepanjang DAS. Terutama warga di dua kecamatan dalam kawasan kota yang masih banyak menggunakan sungai Lawe Bulan untuk mandi dan mencuci pakaian.
Wendi, warga Kutacane lainnya, mengatakan, dinas terkait tidak bisa membiarkan begitu saja kawasan DAS menjadi lokasi pembuangan sampah. Karena akan merugikan warga yang berdomisili di sepanjang DAS Lawe Bulan, dan dikhawatirkan akan menyebabkan munculnya berbagai penyakit.
Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Agara, Sahidin Basri, hingga berita ini diturunkan, belum berhasil dimintai tanggapannya, terkait masih banyaknya sampah berserakan di pinggiran DAS Lawe Bulan. Ketika dihubungi ke ponselnya, Sabtu (2/11/2019), nomor yang biasa dipakainya tidak aktif. (Ali Amran)