Jakarta (Waspada Aceh) – Membahas pembangunan pariwisata, Pemerintah Aceh menggelar Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II. Lebih dari 250 pemangku kepentingan dijadwalkan hadir pada acara yang akan digelar di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Jalan RP. Soeroso, Jakarta, Sabtu (21/12/2019).
“Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II akan berfokus terhadap pembangunan pariwisata Aceh, sesuai dengan arahan bapak Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT, agar hasil dari dialog sebelumnya harus segera dilaksanakan,” jelas Kepala BPPA, Almuniza Kamal, Kamis (19/12/ 2019).
Sebelumnya, Pemerintah Aceh juga telah melaksanakan acara serupa pada 30 Juni 2019 dan menghasilkan berbagai rumusan dan rekomendasi guna mempercepat pembangunan ekonomi Aceh.
Adapun rumusan dan rekomendasi tersebut antara lain, mendukung Pemerintah Aceh menyiapkan instrumen dan kebijakan strategis untuk optimalisasi pembangunan ekonomi Aceh melalui sektor prioritas: pertanian/perkebunan, perdagangan, perikanan dan pariwasta, sebagai upaya menunjang dan memacu akselerasi 15 program unggulan Pemerintah Aceh.
Almuniza menjelaskan, Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II akan menghadirkan 250 undangan terdiri dari masyarakat umum, akademisi, pelaku usaha, praktisi, lembaga/komunitas, dan organisasi lainnya.
“Diharapkan, dialog ini dapat memberi gambaran kepada publik atas kondisi dan solusi pembangunan pariwisata demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Almuniza menambahkan, adapun titik fokus diskusi membahas konsep dan strategi pengembangan pariwisata daerah, pemanfaatan teknologi informasi dan pembangunan pariwisata, strategi pengembangan industri kreatif dan strategi pengembangan desa wisata. Selain dialog, juga ada pameran travel mart yang diikuti beberapa agen perjalanan penyedia paket wisata Aceh.
Demi menyukseskan kegiatan tersebut, pihaknya akan mengundang Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif, Joshua Puji Mulia Simandjuntak ; Pengembangan Pariwisata Berbasis Teknologi Informasi ; Traveloka ; Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas ; Ketua Yayasan Desa Wisata Nusantara, Ir Doto Yogantoro ; dan Sekjen Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Imaduddin Indrissobir sebagai moderator.
“Meskipun ada beberapa kendala teknis terhadap pelaksanaan pariwisata Aceh, namun secara garis besar angka perkembangan industri pariwisata menunjukkan angka positif. Hal itu terlihat dengan meningkatnya kunjungan pariwisata, bertambahnya objek wisata baru, dan tumbuhnya industri pendukung kepariwisataan,” jelas dia.
Almuniza mengajak seluruh elemen masyarakat yang mencintai dan punya perhatian khusus kepada Aceh, juga para traveler, untuk hadir pada acara tersebut, sekaligus menikmati informasi terkait destinasi pariwisata Aceh. (Ria)