Selasa, Mei 7, 2024
Google search engine
BerandaAcehDiduga Terlilit Jaring Nelayan, Seekor Lumba-lumba Ditemukan Mati di Pantai Aceh Jaya

Diduga Terlilit Jaring Nelayan, Seekor Lumba-lumba Ditemukan Mati di Pantai Aceh Jaya

Calang (Waspada Aceh) – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh bersama Kelompok Konservasi Aroen Meubanja mengevakuasi seekor bangkai lumba-lumba jenis pemintal (spinner dolphin) di pantai kawasan Konservasi Desa Alue Piet, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, Selasa (15/2/2022).

Ketua Kelompok Konservasi Penyu Aron Meubanja, Murniadi mengatakan, hewan mamalia tersebut ditemukan oleh warga setempat dalam kondisi mati dan terdampar di kawasan Pantai Aron Patah, Desa Alue Piet, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, pada Senin sore (14/02/2022).

“Kami mengetahuinya dari masyarakat, bahwa telah ditemukan bangkai hewan mamalia yang mati di Pantai Aroe Patah. Selanjutnya kami ke lokasi melakukan pengecekan dan pemeriksaan dan kami menduga, lumba-lumba ini mati akibat terlilit jaring ikan nelayan,” ujar Dedi Penyu.

Dedi Penyu menjelaskan, lumba – lumba yang mati tersebut merupakan jenis hewan mamalia yang banyak ditemukan di perairan tropis dan sub-tropis, mulai dari Atlantik, Pasifik, dan India.

Lumba-lumba Jenis Spinner Dolphin ini memiliki nama lain, yaitu long-beaked dolphin. Lumba-lumba jenis ini dikenal sering melakukan gerakan akrobatik, seperti melakukan gerakan berputar saat muncul di permukaan air.

“Lumba-lumba ini diperkirakan panjang sekitar 220 centimeter. Untuk umur sendiri belum bisa kita prediksi, hewan ini diperkirakan mati sekitar dua hari yang lalu,” pungkasnya Dedi Penyu.

Sementara itu, Surya Darma, petugas UPTD DKP Aceh usai melakukan evakuasi menjelaskan, kedepannya DKP Aceh akan melakukan sosialisasi perlindungan satwa laut bersama kelompok peduli dan penggiat konservasi di sepanjang pesisir pantai Aceh.

“Kalau kita melihat respons dari masyarakat peduli konservasi seperti kelompok Penyu Aron Meubanja yang bergerak cepat terhadap mamalia yang mati terdampar ini, kita dari DKP Aceh sangat terkesan,” ujar Darma

Ke depan, lanjutnya, gerakan respon cepat dan gerakan untuk melindungi hewan mamalia dan biota laut dilindungi ini perlu diperluas hingga ke kelompok lain di sepanjang pesisir Aceh.

“Kita berharap agar satwa dilindungi ini bisa terjaga dan tidak terganggu keberadaannya. Dengan demikian, populasinya pun akan semakin bertambah,” pungkasnya. (Zammil)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER