Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaDi Tengah Pandemi Corona, Angka Kematian Ibu dan Anak di Pidie Meningkat

Di Tengah Pandemi Corona, Angka Kematian Ibu dan Anak di Pidie Meningkat

Sigli (Waspada Aceh) – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pidie, dr.Arika Husna Yanti Aboebakar, SpOG (K), Selasa (28/7/2020), mengatakan, angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian anak di daerah setempat meningkat di tengah pandemi COVID-19.

Kata dia, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, hingga Juli 2020 tercatat sembilan orang ibu meninggal dan 58 bayi meninggal dunia dalam kandungan ditambah 45 bayi meninggal lahir.

“Ini data yang baru saya terima dari Dinkes Pidie. Jadi jumlah ibu meninggal sampai sekarang sudah mencapai sembilan orang, dan jumlah bayi meninggal dalam kandungan sebanyak 58 bayi, ditambah bayi lahir meninggal 45 bayi. Ini angka yang sangat tinggi di Aceh,” kata dr Ika, sapaan akrab dr.Arika Husna Yanti Aboebakar itu.

Menurut dia, salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak di Pidie, disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat memeriksa kehamilannya ke rumah sakit.

“Kalau dulu memang belum ada COVID-19, tetapi sekarang selama Covid tidak dianjurkan untuk memeriksa kehamilan pada semester pertama,” jelas dr Ika.

Lanjut dia, selama pandemi, pemeriksaan kehamilan dianjurkan pada semester ke tiga, karena dianggap penting untuk masa persalinan. “Tetapi kalau untuk semester pertama memang tidak dianjurkan, kecuali kalau ada tindakan yang emergency. Misalkan pendaharan, itu memang dianjurkan untuk Antenatal Care (ANC),” katanya menjelaskan.

Selanjutnya, untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, Pemerintah Kabupaten Pidie perlu memperkuat tim medisnya dimulai dari tingkat bidan desa. Menurut dia, dalam penanganan masalah ini harus ada dukungan lintas sektor sehingga angka kematian ibu dan anak bisa diturunkan.

Selanjutnya, sebut dr Ika, perlu secara terus menerus dilakukan sosialisasi supaya masyarakat lebih memperhatikan kesehatan kehamilannya.

”Kenapa terjadi tingginya kematian ibu dan bayi, itu karena mereka tidak paham. Makanya kita perlu meningkatkan sosialisasi ke masyarakat. Selain sosialisasi langsung bertatap muka, bisa juga dengan memanfaatkan media lokal yang ada, seperti memanfaatkan siaran radio lokal yang masih banyak didengar oleh masyarakat Pidie,” katanya.

Menurut Ketua IDI ini, masyarakat perlu memperhatikan masa-masa kehamilan, karena kehamilan itu merupakan momen membahagiakan ketika seorang ibu sedang menantikan kelahiran buah hati. Namun, ibu hamil sebut dia, wajib memperhatikan betul kesehatan dan asupan gizi.

Para ibu hamil, kata dr Ika, dituntut selalu memerhatikan kesehatan tubuhnya dengan mengonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil. Tidak hanya bermanfaat untuk dirinya, tetapi juga bagi bayi dalam kandungan.

“Perbanyak makan makanan bergizi. Seperti, sayur-sayuran, kacang-kacangan, ikan dan daging tanpa lemak,” tandasnya. (b06)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER