Selasa, April 30, 2024
Google search engine
BerandaDi China, Jumlah Kematian akibat Virus Corona Meningkat Tajam

Di China, Jumlah Kematian akibat Virus Corona Meningkat Tajam

Wuhan — Jumlah kematian dan kasus-kasus baru dari penyebaran wabah virus Corona (COVID-19) di China dilaporkan meningkat tajam. Tercatat hingga 13 Februari 2020 waktu setempat, jumlah kematian mencapai 1.363 orang di China, termasuk satu korban tewas di Hongkong dan satu tewas di Filipina.

Sebagaimana dikutip dari laman deccanherald.com, otoritas kesehatan di Hubei dituduh menyembunyikan gejolak wabah pada awal Januari setelah mereka mengadakan pertemuan politik penting pada saat itu. Provinsi Hubei yang terpukul parah oleh virus Corona melaporkan 242 kematian hanya dalam waktu sehari dan 14.840 pasien baru. Sejauh ini merupakan jumlah terbesar sejak krisis meletus bulan lalu.

Jumlah total terinfeksi secara nasional menjadi hampir 60.000. Angka ini diketahui hanya beberapa jam setelah Presiden China, Xi Jinping, memuji “hasil positif” dari langkah-langkah drastis pemerintah untuk mengendalikan virus Corona tersebut.

Pihak berwenang telah mengubah cara menghitung infeksi virus mematikan tersebut. Data terbaru NHC pada Kamis (13/2/2020) waktu setempat menyebut total 59.651 kasus virus Corona terkonfirmasi di wilayahnya dan 445 kasus lainnya di luar China.

Lonjakan drastis jumlah kasus di Hubei ini semakin memicu spekulasi bahwa parahnya wabah virus Corona ini telah dilaporkan secara tidak semestinya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya memuji China atas transparansi dalam menangani wabah virus Corona, bertolak belakang saat wabah sindrom pernapasan akut berat (SARS) muncul tahun 2002-2003 lalu.

Namun tetap ada pandangan skeptis secara global, yang menduga mungkin ada kemiripan cara China dalam menangani wabah SARS duhulu.

Zhong Nanshan, seorang ilmuwan terkemuka Komisi Kesehatan Nasional China, menyatakan bahwa dia memperkirakan wabah ini akan mencapai puncak pada pertengahan hingga akhir Februari. Namun di Jenewa, Swiss, pejabat WHO memperingatkan untuk tidak cepat mengambil kesimpulan yang prematur terhadap data yang disampaikan otoritas China.

“Saya pikir masih terlalu dini untuk memprediksi awal, pertengahan atau akhir wabah ini sekarang,” kata Kepala Program Darurat Kesehatan WHO, Michael Ryan. (**)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER