Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
BerandaDemo Kejati Aceh, AMARAH Desak Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi Jembatan Kilangan...

Demo Kejati Aceh, AMARAH Desak Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi Jembatan Kilangan Aceh Singkil

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rakyat Aceh (AMARAH) menggelar aksi demo di depan gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, Rabu (9/3/2022).

Mereka menuntut Kejaksaan Tinggi Aceh agar transparan dalam menangani kasus dugaan korupsi jembatan kilangan di Aceh Singkil.

Pantauan Waspadaaceh.com, belasan mahasiswa memegang poster bertuliskan, “Usut tuntas dugaan korupai jembatan kilangan,” “Cukup cintaku yang digantung jembatan kilangan jangan” “Surat cinta untuk ayang kejati tolong dengar suara kami”.

Koordinator lapangan AMARAH, Muhammad Nafis Albanjiri mengatakan, pihaknya juga meminta Kejati untuk segera mengungkap oknum-oknum yang terlibat dalam kasus tersebut.

Hal itu, kata dia, untuk menindaklanjuti temuan hasil audit dari BPK RI terhadap masalah penggunaan anggaran, yang diduga adanya sangkut pautnya dengan kasus jembatan Kilangan Aceh Singkil.

Kata Muhammad Nafis, pihaknya juga meminta Kepala Kejati Aceh yang baru, Bambang Bachtiar, untuk berpihak kepada kepentingan masyarakat Aceh dengan segera menuntaskan kasus yang sudah berlarut-larut tersebut.

“Kita mendesak agar kasus ini segera diusut tuntas segera. Apakah ada kongkalikong di dalamnya ,” tutur Nafis dalam orasinya.

Pasalnya proyek jembatan Kilangan Aceh Singkil, dimulai tahun 2014 ini sudah mengucurkan anggaran pembangunan mencapai Rp81.2 miliar.

Tahun 2019 Pemerintah Aceh melaksanakan proyek multiyears dengan mengucurkan dana sebanyak Rp42.1 miliar bersumber dari dana otonomi khusus (otsus) agar jembatan terpanjang di Aceh itu selesai tahun 2022.

Sementara itu, Asisten Tindak Pidana Khusus
Kejaksaan Tinggi Aceh, R Raharjo Yusuf Wibisono mengatakan, sejauh ini pihak Kejati belum menemukan adanya dugaan penyelewangan dalam pembangunan jembatan Kilangan. Tetapi ada kesalahan pada administrasi.

“Kami cek langsung ke lokasi menanyakan ahli bahwa yang dilaporkan tersebut ternyata tidak benar. Kita cek lapangan. Dan diputuskan belum ditemukan alat bukti untuk meningkatkan penyelidikan,” tuturnya. (Cut Nauval d)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER