Banda Aceh (Waspada Aceh) – Delegasi dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH USK) mengadakan audensi dengan Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar, di Pendopo Wali Nanggroe. Jumat (4/8/2023).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas peran FKH USK dalam mendukung upaya konservasi satwa liar di Aceh serta meminta pandangan Wali Nanggroe tentang pendekatan adat dan budaya dalam edukasi dan penyadaran masyarakat terkait konservasi.
Dalam kunjungan tersebut, Dekan FKH USK didampingi oleh para Wakil Dekan, Koordinator Program Studi, Para Guru Besar, dan beberapa kepala laboratorium. Sementara itu, Wali Nanggroe didampingi oleh staf khusus, Muhammad Raviq dan Rustam Effendi.
Pihaknya juga meminta kesediaan Wali Nanggroe dalam memberikan kuliah umum bertema “Peran Generasi Muda dalam Upaya Pelestarian Alam” pada peringatan Hari Ulang Tahun FKH USK di Bulan Oktober 2023.
Delegasi dari FKH USK mengusulkan dukungan untuk menyediakan laboratorium In-vitro Fertilization (IVF) untuk hewan serta mendirikan ruang edukasi anatomi satwa di kampus mereka.
Selain itu, mereka juga mencatat rencana pembangunan equestrian education and health center di Aceh dan pembukaan Aceh Zoo yang mirip dengan fasilitas serupa di Singapura.
Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haythar merespon positif terhadap usulan tersebut dan menegaskan komitmennya terhadap upaya konservasi satwa. Ia juga berencana untuk mendorong berbagai pihak agar ide-ide tersebut dapat diwujudkan, baik dalam waktu singkat maupun secara bertahap di masa depan.
” Sejarah Aceh telah menunjukkan perhatian besar terhadap kehidupan satwa, seperti penggunaan gajah untuk keperluan pertahanan,” jelasnya.
Lanjutnya terutama dalam menghadapi ancaman kepunahan satwa kunci di Aceh, seperti Gajah, Harimau, Badak, dan Orang Utan, terutama di Kawasan Hutan Leuser.
Wali Nanggroe berharap peran akademisi dan laboratorium di FKH USK serta kerjasama dengan berbagai pihak dapat menyelamatkan mereka.
Dukungan dari pemerintah, akademisi, dan masyarakat dianggap krusial dalam mewujudkan upaya konservasi yang berhasil (*)