Banda Aceh (WaspadaAceh) – Sedikitnya 80 orang pengungsi Rohingya dari Myanmar, terdampar di Kuala Raja, Bireuen, Aceh, dalam kondisi lemah. Mereka mendarat di Bireuen sekitar pukul 15:00 Wib, Jumat siang (20/4/2018).
Para pengungsi yang menaiki kapal kayu itu terdiri 23 orang perempuan, 43 orang laki-laki dan 8 orang anak-anak. Sumber dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bireuen, menyebutkan, pengungsi tiba dalam kondisi dehidrasi (kekurangan cairan) akibat terlalu lama terkatung-katung di laut.
“5 orang diantaranya menderita sakit. Pengungsi menumpang kapal kayu yang ukurannya tidak seimbang dengan jumlah pengungsi, sehingga mereka harus berdesakan di dalam kapal,” kata seorang relawan.
Rahmat Aulia, Humas Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh mengatakan kepada KBA.ONE, puluhan pengungsi Rohingya ini datang dari Myanmar. “Belum ada informasi kapan mereka berangkat dari Myanmar dan mengapa mereka melarikan diri dari sana. Kini seluruh pengungsi Rohingya itu sudah ditangani Pemkab Bireuen ,” ujar Rahmat.
Para pengungsi itu kini ditampung di aula SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) milik Pemkab Bireuen. (b.01)
