Kota Jantho (Waspada Aceh) – Bupati Aceh Besar, H.Mawardi Ali, membuka Lomba Gampong tingkat Kabupaten Aceh Besar tahun 2019 di Gampong Lambada, Kemukiman Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Selasa (5/3/2019).
Hadir dalam kesempatan tersebut, unsur Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Besar, Rahmah, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat, imam mukim, keuchik, Muspika Seulimeum dan tokoh-tokoh masyarakat.
Keuchik Lambada, Sofyan, mengungkapkan rasa bahagianya karena gampong yang dia pimpin dijadikan pusat awal lomba gampong se-Aceh Besar tahun 2019. Dia mengatakan, meski desanya di dekat pegunungan, tapi masyarakat di desa tersebut sudah bertekad untuk menjauhi semua jenis narkoba.
“Kami mohon, pak bupati bersama pejabat terkait agar selalu peduli dan membangun di wilayah kami. Kami bertekad untuk memerangi narkoba dan terus membangun gampong agar masyarakat kami bisa sejahtera dan makmur. Sekarang narkoba adalah musuh kami bersama,” tegas Sofyan.
Gampong Lambada, jelasnya, memiliki penduduk 1.251 jiwa (321 KK) dan sektor pertanian menjadi andalan ekonomi masyarakat setempat.
Senada dengan Keuchik Sofyan, Camat Seulimuem Marjoni, mendorong masyarakat agar mampu menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik. Dia berharap, Gampong Lambada dapat meraih prestasi terbaik dalam lomba gampong tahun ini.
Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, mengharapkan supaya Gampong Lambada dapat meraih prestasi gemilang dan menjadi teladan bagi gampong lainnya di Aceh Besar. Dia juga meminta semua OPD di Aceh Besar saling bekerjasama dalam mendukung pembangunan di kawasan Kemukiman Lamteuba agar terus maju dan masyarakatnya sejahtera.
Dia menjelaskan, selain fokus pada pembangunan fisik, Pemkab Aceh Besar juga memprioritaskan pada peningkatan SDM dan peningkatan peradaban, harkat, dan martabat masyarakat.
Intinya, Mawardi mengharapkan support dari semua stakeholder, sehingga upaya membangun budi pekerti, akhlak mulia, kejujuran, keuletan, dan peningkatan adat budaya yang Islami agar terwujud.
Dengan tercapainya kesejahteraan masyarakat, pengaruh narkoba dan perilaku menyimpang lainnya, diharapkan akan terus menjauh dari kehidupan masyarakat Aceh Besar. Dalam membangun gampong, menurut Mawardi Ali, para keuchik harus selalu mengikutsertakan seluruh komponen masyarakatnya.
“Gunakan dana desa dan ADG sebaik-baiknya untuk kemajuan masyarakat dan gampong. Dukung juga kemajuan PAUD dan TPQ yang ada di gampong untuk membina generasi Islami,” pinta Mawardi Ali.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh Besar, Bahrul Jamil, melaporkan, kegiatan lomba gampong tersebut bertujuan untuk melihat tahapan dan menentukan keberhasilan perkembangan gampong dalam periode Januari-Desember tahun sebelumnya (2018).
Selain itu untuk mengevaluasi, menilai, dan mendorong pemerintah gampong guna menemu-kenali dan mengoptimalkan potensi yang ada di wilayahnya. Sedangkan lomba gampong tersebut diikuti 23 gampong se-Aceh Besar yang dimulai 5-22 Maret 2019.
“Pada lomba gampong yang memperebutkan total hadiah Rp104 juta ini semua gampong akan dinilai oleh Tim penilai dari instansi terkait. Dan nanti hanya satu gampong yang diambil untuk mewakili Aceh Besar di tingkat Provinsi Aceh,” kata BJ, sapaan akrab Bahrul Jamil.
Dalam lomba gampong se-Aceh tahun 2018, wakil Kabupaten Aceh Besar yaitu Gampong Tumbo Baro Kecamatan Kuta Malaka, berhasil meraih juara pertama tingkat Provinsi Aceh dan sekaligus juara keempat lomba desa tingkat nasional di Denpasar, Bali.
Oleh karena itu, diharapkan, agar utusan gampong Aceh Besar bisa kembali mengukir prestasi dalam event lomba gampong tahun ini. (ria)