Jumat, Juli 4, 2025
spot_img
BerandaBupati Aceh Barat Minta Pembakar Bendera Tauhid Dipecat dari Banser

Bupati Aceh Barat Minta Pembakar Bendera Tauhid Dipecat dari Banser

Meulaboh (Waspada Aceh) – Bupati Aceh Barat H.Ramli MS, meminta kepada Ketua Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pusat untuk memecat anggota Banser yang diduga telah membakar bendera berisi kalimat tauhid, seperti yang terjadi di Limbangan, Garut saat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018 lalu.

“Kami minta pelaku yang membakar bendera tauhid ini dikeluarkan dari anggota Banser. Pelaku juga harus mendapatkan sanksi tegas,” kata Bupati H Ramli MS kepada sejumlah wartawan, Jumat (26/10/2018), usai menghadiri kegiatan Safari Jumat di kawasan Desa Masjid Tuha, Kecamatan Meureubo.

Ia menjelaskan, apabila Banser atau anggota Ormas menemukan adanya bendera HTI yang ditulis dalam bendera berisi kalimat suci tauhid, maka kalau pun mau dirobek atau dimusnahkan, adalah tulisan HTI nya bukan kalimat tauhidnya.

Pasalnya, kata bupati, organisasi HTI sudah dibubarkan oleh pemerintah. Namun kalimat tauhid yang tertulis di bendera harusnya diamankan dan tidak dibakar seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

Ramli MS yang merupakan Ketua PC NU Aceh Barat, juga mendesak Ketua Umum Banser Pusat, untuk serius mengusut kasus ini sehingga diharapkan tidak terjadi perpecahan di kalangan umat Islam.

Diduga Provokator
Ramli MS juga beralasan, anggota Banser yang diduga membakar bendera tauhid tersebut diduga sebagai pihak provokator.

Dampak dari aksi merekam dan membakar bendera tersebut telah menyebabkan kegaduhan di masyarakat di seluruh Indonesia.

Atas kejadian ini, Ramli juga meminta kepada seluruh umat muslim di Aceh untuk menahan diri dari berbagai upaya provokasi, yang kini sedang diciptakan pihak tertentu, guna memecah belah umat Islam.

Ramli MS juga menegaskan, kegiatan safari Jumat yang ia lakukan saat ini juga bertujuan untuk meningkatkan sosialisasi Pancasila dan Kebhinekaan di seluruh masyarakat Aceh Barat.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, kerukunan dan persatuan masyarakat di daerah semakin lebih solid dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tegasnya. (b01/ded)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER