Selasa, Mei 7, 2024
Google search engine
BerandaBuntut Macron Lecehkan Islam, Plt Gubernur Minta BPSDM Tunda Kerjasama dengan Prancis

Buntut Macron Lecehkan Islam, Plt Gubernur Minta BPSDM Tunda Kerjasama dengan Prancis

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh untuk menunda kerjasama Pemerintah Aceh dengan Institut Francais d’Indonesia.

Institut Francais d’Indonesia adalah lembaga hasil penggabungan bagian kerjasama dan kebudayaan Prancis di Indonesia.

Plt Gubernur Nova Iriansyah lewat Twiiter pribadinya menyampaikan penundaan tersebut sebagai wujud keberatan rakyat Aceh atas sikap Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang mendiskreditkan agama Islam.

“Asswrwb. Sy meminta Ka. BPSDM utk menunda Perjanjian Kerjasama antara Pem. Aceh dgn ‘Institut Francais d’Indonesie’ sbg wujud keberatan rakyat Aceh atas sikap Pemerintah Prancis yg mendiskreditkan Islam,” tulis Nova Iriansyah di akun Twitter, Senin (2/11/2020).

Kepala BPSDM Aceh, Syaridin, yang dihubungi di Banda Aceh, Senin siang, membenarkan instruksi dari Plt Gubernur Aceh untuk menunda kerjasama dengan Prancis.

“MoU dengan Prancis di bidang pendidikan ditunda dulu,” ujar Syaridin.

Ditegaskan juga, MoU kerjasama Pemerintah Aceh di bidang pendidikan dengan Institut Francais Indonesia sudah ditanda tangani oleh Plt Gubernur pada 14 Juli 2020. Untuk sementara akan ditunda pelaksanaannya.

Seperti diberitakan, pernyataan Macron akhirnya memunculkan banyak kecaman dari negara-negara mayoritas Islam, karena telah mendiskreditkan Islam. Pernyataan Macron itu terkait dengan penerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW oleh Majalah Charlie Hebdo yang terbit di Paris, Prancis.

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai kritik lantaran dianggap menghina Islam. Situasi di Prancis sempat memanas sejak tragedi Charlie Hebdo pada 2015 dan berbuntut hingga 2020.

“Ada kelompok radikal Islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik dan menciptakan masyarakat secara paralel untuk membangun nilai-nilai yang lain,” kata Macron awal Oktober 2020 lalu.

Pada Jumat (23/10/2020) pekan lalu, Macron kembali melontarkan komentarnya, merespons insiden pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty oleh Abdoullakh Abouyezidovitch, dengan mengatakan Islam adalah “agama yang mengalami krisis di seluruh dunia”.

Tindakan Presiden Prancis dalam komentarnya terkait Islam itu, kemudian direspon sebagai tindakan yang menghina Islam. Bahkan Presiden Indonesia, Joko Widodo, mengecam Presiden Prancis dan menyebut pernyataan Emmanuel Macron menghina agama Islam dan melukai perasaan umat Muslim. (b.01/ria/i)

Berita Terkait: MUI Kembali Ingatkan, Pemboikotan Produk Prancis Bisa Jadi Wajib

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER