Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sosok Bardan Sahidi di kalangan pemilih milenial khususnya “penggila” olahraga Futsal, bukan asing lagi. Maklum, selama ini dia dikenal sebagai Ketua Federasi Futsal Indonesia, Aceh.
Dalam pemilu legislatif DPRA 2019, diyakini, Bardan banyak mendapat dukungan kaum milenial (anak-anak muda) dan emak-emak. Berbekal 10 ribu suara, sang incumbent, Bardan Sahidi, kembali terpilih di daerah pemilihan 6 (Aceh Tengah dan Bener Meriah) untuk kursi DPRA untuk periode 2019-2024. Sedangkan perolehan suara partai (PKS) dan caleg lainnya, totalnya mencapai sekitar 16.000 suara.
Dari enam nama caleg yang dipastikan melenggang di DPRA, suara Bardan di urutan empat besar perolehan total suara keseluruhan.
Sementara itu PKB yang melenggangkan langkah Salihin di DPRA meraih 37,6 persen, diikuti Demokrat 23,3 persen, Gerindra 19,7, persen, PKS 16,2 persen, Golkar 15,4 persen dan PDI P yang meloloskan wakilnya, M Ridwan ke DPRA dengan suara 12,7 persen.
Untuk Demokrat, juga berhasil mempertahankan petahana yakni Alaidin Abu Abbas, untuk priode ke dua di DPRA.
Golkar menghadirkan wajah baru yang juga mantan aktivis yakni Hendra Budian. Begitu juga Gerindra, juga muka baru
dari Dapil Aceh Tengah/Bener Meriah, yakni Taufik.
Ditanya usaha memenangi pileg 2019, para caleg terpilih, mengaku bekerja ekstra keras dengan durasi waktu yang panjang serta melelahkan.
Bardan Sahidi, misalnya, terpaksa harus melepas jabatan Ketua Federasi Futsal Aceh karena ingin konsentrasi menghadapi pileg.
Dia juga menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi di daerah kelahirannya, demi untuk mendekatkan diri dan bersatu dengan pemilihnya.
“Alhamdulillah, masyarakat masih memberi amanah kepada saya menjadi wakil mereka di DPRA,” kata Anggota DPRA dari Partai PKS ini, kepada Waspadaaceh.com saat di ARB Caffee, Takengon, belum lama ini. (Aldin Nl)
