Calang ( Waspada Aceh) – “Benar ada perubahan salah satu nama perusahaan di Website kami (LPSE) dari nama sebelumnya CV. Operasi Fajar menjadi CV. Operasi Payudara, dan itu kami ketahui sesudah beredar di akun Medsos,” kata Reza Pahlevi kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (16/7/2019).
Reza Pahlevi, Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Aceh Jaya menyampaikan hal itu terkait adanya perubahan salah satu nama dan alamat perusahaan pemenang tender pada Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Aceh Jaya yang sempat beredar di Mensos beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, perusahaan tersebut melakukan regristrasi pertama di LPSE Provinsi, dan untuk perubahan nama perusahaan hanya bisa dilakukan dengan persetujuan dari pihak verifikator.
“Bisa kami pastikan jika software LPSE Aceh Jaya tidak diretas oleh hacker. Kami juga tidak berani menduga-duga, namun bisa kami sampaikan, jika perubahan tersebut bisa dilakukan oleh persetujuan verifikator,” imbuhnya.
Perusahaan tersebut, lanjut Reza, pada tahun 2014 menjadi pemenang dengan nama tender proyek Bangunan Pelindung Bak Ekualisi dan Perpisahan IPAL RSUD dengan jumlah pagu anggaran sebanyak Rp528.000.000.00,-.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan provinsi dan mereka sekarang juga sudah mencari penyebab hal tersebut. Provinsi menganjurkan kami untuk melapor ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Kita sedang lakukan itu,” terangnya.
Untuk tindak lanjut, Reza menambahkan, jika wewenang tersebut ada di pihak provinsi dan pihaknya hanya mengikuti arahan.
“Kejadian ini ada upaya menjatuhkan kredibilitas LPSE Aceh Jaya oleh oknum tertentu agar terkesan buruk di mata masyarakat,” tandasnya. (zammil).