Banda Aceh (Waspada Aceh) – Bank Aceh menyumbang deviden Rp265 miliar sebagai kontribusi nyata bagi daerah dalam bentuk Pendapatan Asli Aceh (PAA). Deviden tersebut meningkat Rp5 miliar dibanding tahun 2018 sebesar Rp260 miliar.
Deviden tersebut akan disetorkan kepada kas daerah masing-masing pemegang saham pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sebagai pemegang saham yang direalisasikan dalam bentuk penerimaan daerah murni sesuai dengan share saham/modal masing-masing daerah.
Jumlah alokasi deviden tersebut diputuskan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tahun 2019 yang berlangsung Selasa (16/6/2020) di Pendopo Gubernur Aceh. RUPS ini dihadiri seluruh pemegang saham yang terdiri dari Plt. Gubernur Aceh dan Bupati/Wali Kota se-Aceh. Penyelenggaraan RUPS ini merupakan agenda rutin yang diadakan oleh PT Bank Aceh Syariah, sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan AD/ART PT.Bank Aceh Syariah Nomor 47 Tahun 2016.
Namun pada tahun ini penyelenggaraannya sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat dalam masa pandemi COVID-19. RUPS diselenggarakan melalui video conference di masing-masing pendopo Bupati dan Wali Kota se-Aceh dengan tetap mengikuti standar protokol kesehatan.
Adapun hasil RUPS Tahun Buku 2019, seluruh pemegang saham memerima hasil laporan pertanggungjawaban kinerja Bank Aceh tahun buku 2019 dan pengesahan rencana kerja dan anggaran bank tahun 2020 dengan berhasil membukukan laba sebesar Rp545, 850 miliar dengan total aset Rp25 triliun. Pembagian deviden kepada pemegang saham sebesar Rp265 miliar.
Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman, melalui Sekretariat Perusahaan, Sayed Zainal Abidin mengatakan, deviden tersebut sebagai kontribusi nyata Bank Aceh Syariah dalam menyumbang Pendapatan Asli Aceh (PAA) yang menjadi salah satu kontribusi untuk pembangunan daerah.
Pada RUPS kali ini Plt. Gubernur Aceh selaku pemegang saham pengendali mengharapkan kepada jajaran manajemen PT. Bank Aceh Syariah agar serius dan fokus dalam meningkatkan layanan perbankan, terutama dalam era digitalisasi perbankan yang merupakan keharusan menyahuti kebutuhan nasabah atas kemudahan layanan dan sebagai upaya memenangkan daya saing dengan kompetitor.
Para pemegang saham juga meminta jaringan Kantor Bank Aceh agar ditambah supaya seluruh masyarakat dapat menjangkau jaringan Bank Aceh serta IT Bank Aceh diupgrade untuk memberikan layanan yang lebih baik. Tidak hanya itu, penyaluran pembiayaan Bank Aceh ke sektor produktif agar lebih ditingkatkan lagi.
Gubernur Aceh juga mengajak kepada seluruh pemegang saham Bank Aceh Syariah untuk terus mendorong kemampuan PT.Bank Aceh Syariah dengan menyertakan penambahan modal sesuai kemampuan daerah masing-masing. Sebagai pemilik, seluruh pemegang saham bertanggungjawab atas masa depan Bank Aceh Syariah. Gubernur juga mengajak agar seluruh bupati/wali kota berkomitmen untuk terus mendukung berbagai program Bank Aceh dalam mendorong penguatan ekonomi daerah melalui koordinasi yang berkesinambungan.
Gubernur juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh masyarakat Aceh yang tetap setia serta loyal kepada Bank Aceh. Bank ini tumbuh berkembang karena masyarakat.
Para pemegang saham mengucapkan terima kasih kepada Bank Aceh yang telah berperan membantu pencegahan penyebaran COVID-19 di Provinsi Aceh.
Haizir Sulaiman melalui Sekretariat Perusahaan, Sayed Zainal Abidin, mengatakan bahwa Bank Aceh sampai saat ini masih menunjukkan kinerja yang positif dan memberikan kontribusi yang maksimal kepada para shareholder dan stakeholder dan kinerja ini terus dijaga dan ditingkatkan sesuai harapan semua masyarakat Aceh. (Ria)