Sigli (Waspada Aceh) – Sedikitnya tujuh orang warga Gampong Teubeng Meucat dan warga Gampong Teubeng Meucat Abo, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, sebagian tubuhnya melepuh menjadi korban ledakan balon udara, Sabtu (24/11/2018), sekira pukul 13:30 WIB.
Balon berisi gas helium itu diduga dilepas dan diterbangkan dalam rangka mememperingati HUT ke 73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Itu diketahui karena ada tulisan pada balon tersebut. Balon itu tersangkut di atas pohon mangga. Naas saat diturunkan, balon berjumlah sekira 100-an itu meledak dan melukai tujuh warga.
Warga yang menjadi korban, Ari Maulana, 13, warga Gampong Teubeng Meucat, mengalami luka lebuh di bagian dada, Khayul Fahmi 8, tahun, warga Teubeng Meucat menderita luka lepuh pada tangan kiri dan kanan, M.Nur, 40 tahun,warga Teubeng Meucat menderita luka lepuh pada muka, tangan kiri dan kanan, Hendra, 32 tahun, warga Teubeng Meucat menderita Luka lepuh pada muka, tangan kiri dan kanan.
Lalu Arkam, 47, warga Teubeng Meucat menderita luka lepuh pada tangan kiri dan kanan. Muhibul Tibri 10, warga Gampong Teubeng Abo Kecamatan Pidie mengalami luka lepuh pada muka dan tangan kiri dan Maulidar,14, tercatat sebagai warga Gampong Teubeng Abo, menderita luka lepuh pada wajah dan tangan kiri.
Kapolres Pidie AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK melalui Kapolsek Pidie Ipda Junaidi Sulaiman, membenarkan atas kejadian itu. Menurut dia, ketujuh warga korban ledakan balon, kini sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Chik Ditiro, Sigli.
Menurut Ipda Junaidi, seorang korban bernama M.Nur melihat serangkaian balon berisi gas yang diduga dilepaskan pada perayaan HUT PGRI ke 73 di SMP N 2 Sigli, tersangkut di atas batang pohon mangga. Lalu dengan menggunakan batang bambu panjang, korban M.Nur berusaha mengambil kumpulan balon tersebut hingga meledak. (b10)
