Banda Aceh (Waspada Aceh) – Andi HS menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki keinginan, apalagi persiapan, untuk maju sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Aceh.
Hal itu ia sampaikan merespons dorongan sejumlah pihak yang mengusulkan namanya sebagai calon pimpinan Golkar di tingkat provinsi.
“Yang pertama, saya tidak punya keinginan untuk maju sebagai Ketua DPD Golkar Aceh. Kedua, karena tidak ada keinginan, maka tidak ada juga persiapan,” ujar Andi HS usai diskusi di Gedung Ampi Aceh, Banda Aceh, Sabtu (4/5/2025).
Meski demikian, Andi menyampaikan apresiasi terhadap pihak-pihak yang mendorongnya. “Artinya, mereka percaya sama kita. Saya tidak mengecilkan hati mereka. Terima kasih atas dorongan itu,” katanya.
Andi mengungkapkan bahwa Golkar Aceh saat ini memiliki banyak kader potensial, mulai dari kepala daerah hingga anggota legislatif.
“Ada tiga bupati, yaitu dari Nagan Raya, Aceh Tenggara, dan Bireuen. Juga ada tiga anggota DPR RI seperti Tiyong, Ampon Bang, dan Ilham Pangestu. Ini menjadi catatan sejarah bagi Golkar Aceh,” ujarnya.
Karena itu lanjut dia, jika ada kader lain yang lebih siap, ia memilih untuk memberi ruang terlebih dahulu. Namun sebagai kader partai yang sudah lama berproses di Golkar, Andi tidak akan menolak jika mendapat penugasan dari Ketua Umum Golkar.
“Kalau ditugaskan untuk kepentingan partai, tentu tidak bisa kita tolak. Tapi kalau dari diri saya sendiri, saya tidak punya persiapan apapun. Saya ke Aceh ini karena ada acara di USK,” jelasnya.
Andi juga menegaskan pentingnya mekanisme partai yang demokratis dan inklusif dalam menentukan siapa yang layak memimpin. Menurutnya, penentuan Ketua DPD Golkar Aceh sepenuhnya menjadi kewenangan para pemegang hak suara di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan ormas partai.
“Saya tidak mau mengintervensi. Teman-teman di daerah lebih tahu siapa yang layak. Rata-rata mereka pimpinan dewan, bahkan ada yang wakil bupati. Mereka tahu siapa yang terbaik untuk lima tahun ke depan,” ungkapnya.
Namun, ia berharap tradisi demokrasi dan inklusivitas Golkar tetap terjaga. Menurutnya siapa saja boleh maju sebagai Ketua DPD Golkar sepanjang diterima oleh kader partai dan pemegang kedaulatan hak suara.
“Golkar adalah partai yang terbuka, bukan eksklusif. Sepanjang calon diterima kader dan pemegang hak suara, dari mana pun orangnya, itu tidak masalah,” tegas Andi.
Terakhir, Andi menitipkan harapan agar pimpinan Golkar Aceh mendatang memiliki kekuatan akar di tingkat bawah serta koneksi yang baik ke atas.
“Pimpinan ke depan harus punya akar ke bawah dan berpucuk ke atas. Akses ini penting agar Golkar bisa melakukan lompatan yang lebih besar untuk kemajuan partai,” tutup Andi HS, yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang Kebijakan Kesejahteraan Rakyat DPP Golkar. (*)