Selasa, April 29, 2025
spot_img
BerandaAkhyar Sebut Ada Invisible Hand di Pilkada Medan, Kemendagri Buru-buru Membantahnya

Akhyar Sebut Ada Invisible Hand di Pilkada Medan, Kemendagri Buru-buru Membantahnya

Medan (Waspada Aceh) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menolak tuduhan calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, yang menyatakan ada invisible hand (tangan tak terlihat) yang bermain di Pilkada Kota Medan.

Meski dalam pernyataannya itu Akhyar tidak menyebutkan invisible hand tersebut dari pihak mana, namun tampaknya telah membuat Kemendagri merasa risih.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik, membantah isu Kemendagri menerjunkan ASN untuk memengaruhi Pilkada Medan. Petugas yang diterjunkan, kata dia, hanya memantau proses penyelenggaraan pilkada.

“Tidak ada ruang bagi petugas kami untuk melakukan apa yang anda sampaikan tadi. Sekali lagi kami mengatakan petugas kami adalah ASN yang harus netral dan bekerja secara profesional,” kata Akmal sebagaimana dalam rekaman video yang dibagikan Puspen Kemendagri, Jumat (11/12/2020).

Menurut Akmal, tim monitoring dan pemantauan dari Kemendagri memang dibentuk setiap Pilkada, bahkan sejak Pilkada tahun 2015. “Kami pastikan hanya melakukan monitoring, memastikan langkah-langkah semua berjalan dengan baik,” katanya.

Kata Akmal, para ASN ditugaskan untuk memastikan pilkada berjalan sesuai aturan. Pada Pilkada 2020, kata Akmal, Kemendagri tak hanya menerjunkan ASN di Medan saja, tapi ke 309 kabupaten/kota di 32 provinsi yang menyelenggarakan Pilkada serentak tahun 2020.

“Tidak ada kekhususan, tidak ada perlakuan khusus. Semua hanya monitoring dan melakukan pemantauan,” lanjut Akmal.

Kepala Seksi Evaluasi Kinerja Daerah Wilayah II Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), William, tiga hari sebelumnya, mengaku diberi tugas memantau langsung jalannya Pilkada Medan. Alasannya, karena salah satu kandidat adalah menantu dari Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.

“Kenapa kami fokuskan pemilihan di Kota Medan? Karena Pilkada kali ini terdapat paslon yang merupakan anak menantu dari presiden. Kami diberi amanat harus ada orang Kemendagri ikut memantau pemilihan tersebut,” ujarnya dalam rapat desk Pilkada di Medan, Selasa (8/12/2020).

Sebelumnya, pasangan calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution dan calon wakilnya Salman Alfarisi (AMAN), tampil di depan para wartawan untuk menyampaikan perolehan suara sebesar 48 persen dari 47,7 persen partisipasi pemilih di Kota Medan.

Dalam kesempatan itu juga Akhyar menyebutkan dalam kontestasi Pilkada Medan ini ada invisible hand (tangan yang tak terlihat, tapi terasa) yang ikut bermain dalam Pilkada Kota Medan tersebut.

“Tidak bisa memang disebutkan secara eksplisit (gamblang/terang) tapi kami dapat merasakan sangat berpengaruh ikut bermain di Kota Medan,” kata Akhyar kepada wartawan di Sekretariat Pemenangan AMAN Jalan Sudirman Medan, Kamis (10/12/2020).

Berita terkait: Akhyar: Ada Invisible Hand Ikut Bermain di Pilkada Medan

Kendati begitu, Akhyar kembali mengapresiasi perjuangan timnya yang cukup heroik untuk memenangkan pasangan Akhyar-Salman.

“Dalam kontestasi ini kami berjuang bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat, tokoh agama, tokoh masyarakat, emak-emak, dan para relawan yang ikut memberikan pengaruhnya membantu. Kami ucapkan terima kasih. Ini sumbangsih yang sangat besar sekali,” sebutnya. (Ris/sulaimana achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER