Banda Aceh (Waspada Aceh) – Adik kandung Gubernur Aceh non aktif, H.M Zaini Yusuf tidak menampik rumahnya di kawasan Batoh, Banda Aceh, Jumat kemarin (17/8/2018) sekitar 1 jam digeledah oleh Tim KPK.
“Iya, benar bang. Tim KPK datang ke rumah, Jumat kemarin. Dan sudah diambil BAP, penggeledahan rumah. KPK tidak temukan barang atau dokumen/surat untuk disita atau diamankan sebagai barang bukti,” kata Zaini Yusuf ketika dihubungi Waspadaaceh.com Sabtu sore (18/8/2018) via handphone seputar pengembangan kasus OTT dana DOKA di Aceh.
Presiden Aceh United, sebuah club sepakbola tersohor di Aceh itu, menyampaikan, dirinya tidak dibawa atau ditahan oleh Tim KPK seperti informasi yang berkembang. “Saat pemeriksaan rumah oleh tim KPK, saya sedang berada di Jakarta,” kata Bang M, panggilan akrab pria “gila” bola yang alumni Tehnik Unsyiah tersebut.
Sebagai bukti rumahnya bersih, dia juga mengirim BAP (Berita Acara Penggeledahan) dari KPK, yang menyebut tidak ditemukan dokumen atau surat yang berkaitan dengan kasus OTT DOKA Aceh itu dari kediamannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim KPK memeriksa 60 pejabat dan staf di lingkungan Pemerintah Aceh, dan pihak terkait yang dianggap bersinggungan dengan penyalahgunaan dana DOKA.
Selain Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, lima kepala dinas dan pengusaha dijadikan saksi berkaitan pengembangan kasus OTT Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Bupati Bener Meriah, Ahmadi, Adc Gubernur Aceh, Henry Yuzal dan dua pengusaha.
Kini KPK terus mendalami kasus OTT tersebut. Bahkan menurut jubir KPK, Febri Diansyah, sudah ditemukan sejumlah bukti dan dokumen yang menjerat Gubernur Aceh non aktif dan empat tersangka lainnya, termasuk Bupati Bener Meriah, Ahmadi.
Kasus OTT Gubernur Aceh ini menjadi berita besar dan tranding topik serta viral di media masa, tv dan online di awal Juli 2018 lalu. Apalagi, OTT dana DOKA dikaitkan dengan event Aceh Marathon Internasional yang melibatkan mantan model berdarah Manado, Steffy Burase. (b01)
