Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sejumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda Aceh demo Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Kamis (3/8/2023).
Belasan pemuda tersebut datang untuk mempertanyakan kejelasan anggaran Aceh Vespa Festival yang menghabiskan dana Rp1 miliar lebih. Sementara, massa menilai event tersebut tidak banyak mendatangkan manfaat bagi kemajuan sektor pariwisata Aceh.
Mereka menyebutkan, saat Aceh Vespa massa menilai, banyak menuai permasalahan di antaranya kebisingan, kemacetan, kerusakan lingkungan, kurangnya pengawasan dan pemborosan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Aceh.
“Image negatif untuk daerah, pemborosan anggaran mencerminkan kurangnya profesionalisme dan pengelolaan yang baik dari pihak yang terlibat,” tegas Koordinator Lapangan, Mukhlisin.
Mereka meminta Pemerintah Provinsi Aceh, dapat melakukan evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan Aceh Vespa Festival dan mengambil tindakan untuk mengurangi dampak negatif.
Sekretaris Disbudpar Aceh, Cut Nurmarita, saat menemui massa menyampaikan apresiasi dan permohonan maaf kepada pendemo karena Kadisbudpar tidak dapat menemui massa.
“Kebetulan pak Kadis sedang cuti, namun apa yang disampaikan adik-adik akan kami sampaikan kepada pak Kadis,” sebutnya.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, T. Hendra Faisal mengucapkan terima kasih atas aspirasi yang disampaikan pendemo. Namun di depan pendemo dia sedikit meluruskan bahwa peruntukan dana satu miliar bukan hanya untuk kebutuhan bensin saja.
“Karena itu, mari lima orang perwakilan dari kalian untuk masuk ke dalam dan melakukan audiensi bersama kami, terkait transparansi Disbudpar Aceh mengenai permasalahan tersebut,” tutupnya. (*)
