Sabtu, Desember 20, 2025
spot_img
BerandaAcehRatusan Sekolah Rusak Akibat Banjir di Aceh Tamiang, 73 Rusak Berat

Ratusan Sekolah Rusak Akibat Banjir di Aceh Tamiang, 73 Rusak Berat

Aceh Tamiang (Waspada Aceh) – Banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang menyebabkan ratusan bangunan sekolah dari berbagai jenjang mengalami kerusakan.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tamiang mencatat, sebanyak 439 sekolah terdampak, dengan puluhan di antaranya mengalami kerusakan berat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Aceh Tamiang, Sepriyanto, mengatakan berdasarkan pendataan sementara, 73 sekolah mengalami rusak berat, 306 sekolah rusak sedang, dan 60 sekolah rusak ringan akibat terjangan banjir.

“Data sementara yang kami himpun, total sekolah terdampak banjir mencapai 439 unit dengan tingkat kerusakan yang bervariasi,” kata Sepriyanto, Sabtu (20/12/2025).

Ia menjelaskan, kerusakan paling banyak terjadi pada ruang kelas yang terendam lumpur dan tertimbun material kayu gelondongan.

Selain itu, banyak sekolah mengalami kerusakan plafon dan dinding, lantai tergerus air, serta rusaknya fasilitas penunjang seperti meja, kursi, buku pelajaran, dan peralatan laboratorium.

Tak hanya itu, sarana sanitasi, jaringan listrik, hingga pagar sekolah juga dilaporkan rusak akibat derasnya arus banjir. Kondisi tersebut membuat sebagian sekolah belum dapat kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara normal.

“Keselamatan siswa dan tenaga pendidik menjadi prioritas. Untuk sekolah yang mengalami kerusakan parah, belum kami izinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka hingga kondisi benar-benar aman,” ujar Sepriyanto.

Akibat bencana tersebut, aktivitas pendidikan di sejumlah wilayah terdampak terpaksa dihentikan sementara. Banyak siswa diliburkan atau belajar dari rumah karena sekolah belum layak digunakan.

Namun demikian, Sepriyanto menyebutkan terdapat 58 sekolah yang tidak terdampak banjir dan tetap menjalankan proses belajar mengajar seperti biasa.

“Saat ini dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan, terutama untuk pembersihan lumpur dan material kayu. Sebab sebagian besar sekolah terdampak dipenuhi material berat yang tidak bisa dibersihkan secara manual,” katanya.

Untuk sekolah yang mengalami kerusakan berat, Disdikbud Aceh Tamiang mewacanakan pendirian sekolah darurat. Saat ini pihaknya tengah menggalang dukungan dari masyarakat, relawan, dan lembaga nonpemerintah (NGO).

“Ada 17 sekolah, terdiri dari 10 SD dan 7 SMP, yang membutuhkan tenda untuk pelaksanaan sekolah darurat agar proses pendidikan dapat segera berjalan kembali,” pungkas Sepriyanto. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER