Medan (Waspada Aceh) – Warga yang tinggal di kawasan Jl.Tempuling Medan mengeluhkan macetnya aliran air PDAM sejak dua hari terakhir ini.
“Memang ada penggalian pipa di sepanjang jalan, dan cukup merepotkan. Masa sudah dua hari air bersih masih macet-macet. Kalau pun ada air keluar sangat kecil dan airnya keluar kuning berlumpur,” kata Husen, warga yang tinggal di Jl.Tempuling Medan, Rabu (9/7/2025).
Ia menyebut sudah menyampaikan hal itu ke pekerja di lapangan, tapi mereka sepertinya tak mampu menyelesaikannya. Aliran air masih tersendat dan keruh. Bahkan pekerjaan mereka seperti ditinggalkan begitu saja, tidak dituntaskan.
“Mestinya ada dari pihak PDAM yang ahli untuk mengawasi pekerjaan ini agar distribusi air bersih bisa lancar kembali, seperti semula,” ujar Husen.
Menurutnya, jangankan untuk kebutuhan mandi dan cuci, untuk bersuci saja tak ada air. “Dua hari ini untuk mandi dan bersuci harus numpang ke masjid,” ujarnya.
Tapi kasihan para ibu rumah tangga dan anak-anak, bila aka mandi dan kebutuhan memasak, terpaksa harus membeli air galon ke depot isi ulang.
Penggalian pipa di kawasan Jl.Tempuling sudah sekitar beberapa hari ini dikerjakan. Pekerja mengerahkan dua alat berat eskavator untuk mengorek jalan. Sementara itu banyak juga pekerja yang dikerahkan.
Menurut informasi, proyek penggalian pipa ini di bawah Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Provinsi Sumatera Utara, dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah PUPR Medan.
Tapi sayangnya pekerjaan di lapangan, khususnya penyambungan kembali pipa PDAM ke rumah warga, terkesan lambat dan tidak profesional sehingga warga kesulitan air bersih dalam beberapa hari ini.
“Proyek PUPR Provinsi Sumut, jadi kalau ada perbaikan pipa bocor akibat penggalian pipa tersebut menjadi tanggung jawab pihak kontraktor PUPR,” kata sumber di Medan. (*)
