Sabtu, Mei 24, 2025
spot_img
BerandaEkonomiBongkar Muat di Pelabuhan Malahayati Meningkat, Biaya Logistik Aceh Terpangkas 30 Persen

Bongkar Muat di Pelabuhan Malahayati Meningkat, Biaya Logistik Aceh Terpangkas 30 Persen

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar, terus meningkat dalam dua tahun terakhir.

Distribusi lewat jalur laut dinilai mampu memangkas biaya logistik hingga 30 persen, menjadikan Pelabuhan Malahayati simpul utama arus barang dari dan ke Aceh.

Data dari PT Pelindo Multi Terminal mencatat, ekspor fozzolan (material tambang yang digunakan sebagai campuran semen) mengalami lonjakan signifikan. Pada 2023 dan 2024, volume ekspor masing-masing tercatat sebesar 82.934 ton dan 83.350 ton.

Namun, pada periode Januari hingga April 2025 saja, ekspor telah mencapai 166.284 ton, atau dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.

”Jika dibandingkan dengan jalur darat, pengangkutan barang melalui pelabuhan seperti Malahayati dapat memangkas biaya hingga 30 persen, tergantung pada jenis dan volume muatan,” ujar Deputy Branch Manager Pendukung Operasi PT Pelindo Multi Terminal Branch Malahayati, Khudri Al Akbar, yang akrab disapa Akbar, dalam bincang media di Banda Aceh, Jumat (23/5/2025).

Deputy Branch Manager Pendukung Operasi PT Pelindo Multi Terminal Branch Malahayati, Khudri Al Akbar, saat bincang media di Banda Aceh, Jumat (23/5/2025).(foto/Cut Nauval D)

Menurut Akbar, kapal laut memiliki keunggulan dalam hal kapasitas dan efisiensi pengiriman. ”Melalui kapal, satu kali pengiriman bisa mengangkut setara puluhan truk. Ini lebih aman, efisien, dan terukur dari sisi biaya,” ujarnya.

Selain fozzolan, sejumlah komoditas lain yang dominan dibongkar maupun dimuat melalui Malahayati antara lain beras, aspal curah, dan semen. Impor beras tercatat sebesar 36.693 ton pada 2024 dan tetap di angka yang sama hingga April 2025.

Adapun impor aspal curah meningkat dari 11.512 ton pada 2023 menjadi 25.192 ton dalam empat bulan pertama 2025.

Tren positif juga terlihat dari peningkatan peti kemas. Pada 2023, tercatat 8.858 boks peti kemas dibongkar dan dimuat di Pelabuhan Malahayati. Angka ini naik menjadi 10.696 boks pada 2024, dan mencapai 2.891 boks hingga April 2025.

Menurut Akbar, tren tersebut menunjukkan bahwa pelabuhan mulai dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung distribusi dan ekspor produk Aceh.

Ia berharap, ke depan semakin banyak kapal masuk ke pelabuhan ini, sejalan dengan program pemerintah dalam memperkuat konektivitas maritim nasional.

”Aceh memiliki potensi besar untuk ekspor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Tinggal bagaimana sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha bisa mendorong pemanfaatan kekayaan alam yang kita miliki,” kata Akbar. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER