Selasa, April 29, 2025
spot_img
BerandaAcehCegah Stunting Sejak Dini, Bireuen Bekali Bidan dengan Panduan Baru Kelas Ibu...

Cegah Stunting Sejak Dini, Bireuen Bekali Bidan dengan Panduan Baru Kelas Ibu Hamil

Bireuen (Waspada Aceh) – Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen bekerja sama dengan UNICEF dan Flower Aceh menggelar On The Job Training (OJT) Panduan Kelas Ibu Hamil terbaru, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu hamil dan mempercepat penurunan angka stunting.

Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, 21–23 April 2025, di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen.

Sebanyak 12 bidan desa dan satu tenaga gizi dilatih dengan materi panduan terbaru, keterampilan komunikasi antarpribadi (KAP), serta praktik lapangan langsung bersama ibu hamil.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Training of Trainers (ToT) yang telah dilaksanakan di Banda Aceh awal April lalu.

Ketua TP PKK Kabupaten Bireuen, Sadriah dalam sambutannya menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan desa sebagai ujung tombak edukasi masyarakat.

“Masalah gizi ibu hamil di Bireuen masih menjadi tantangan besar. Pelatihan ini penting agar bidan dapat memberikan edukasi yang efektif dan interaktif, serta memastikan standar pelayanan antenatal yang merata di seluruh desa. Edukasi yang kuat di masyarakat adalah kunci mencegah kematian ibu dan menurunkan angka stunting,” ujarnya.

Nutrition Officer UNICEF, dr. Natassya Phebe, menyatakan bahwa kelas ibu hamil yang menarik dan interaktif adalah investasi penting untuk melahirkan generasi Aceh yang sehat dan bebas stunting.

“Model pelatihan ini kami harapkan dapat diterapkan di seluruh puskesmas di Bireuen, demi masa depan anak-anak Aceh yang lebih baik,” kata dr. Natassya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Kajian, Pendidikan, dan Publikasi Flower Aceh, Hendra Lesmana, menambahkan bahwa pelatihan ini juga memperkuat peran perempuan sebagai agen perubahan kesehatan di komunitas.

“Flower Aceh berkomitmen terus mendukung pendampingan di lapangan agar layanan kesehatan ibu lebih adil, inklusif, dan partisipatif,” jelasnya.

Pelatihan ini juga menekankan pentingnya keterlibatan keluarga, khususnya suami, dalam mendukung kesehatan ibu hamil. Kegiatan ditutup dengan praktik lapangan di Meunasah Blang, Kota Juang, bersama 10 ibu hamil, yang mencakup simulasi edukasi anemia, demo porsi makan seimbang, dan diskusi seputar mitos kehamilan.

Program ini diharapkan mampu memperbaiki angka partisipasi kelas ibu hamil di Bireuen, yang sebelumnya masih berada di bawah target nasional. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER