Banda Aceh (Waspada Aceh)– Museum Tsunami Aceh membludak dengan pengunjung pada peringatan dua dekade tsunami Aceh, Kamis (26/12/2024).
Meski biasanya buka pada pukul 09.00 WIB, museum kali ini baru dibuka pukul 14.00 WIB setelah peringatan di Masjid Raya Aceh.
Terlihat banyak kendaraan dengan plat nomor luar daerah, seperti B, BM, dan BK, terparkir di sekitar museum.
Salah satunya adalah Zulhafah, pengunjung asal Medan yang pernah tinggal di Aceh sebelum tsunami. Ia datang bersama keluarga untuk mengenang bencana yang terjadi dua puluh tahun lalu.
Zulhafah mengungkapkan rasa harunya saat melihat koleksi foto-foto tsunami yang dipajang di museum.
Foto-foto tersebut menggambarkan betapa hancurnya Aceh pada masa itu dan bagaimana perkembangan serta pemulihan yang telah dicapai Aceh saat ini.
Selain koleksi foto-foto tsunami, pengunjung juga dapat melihat pameran foto yang diselenggarakan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh.
Pameran ini menampilkan 93 foto momen saat gempa dan tsunami terjadi, serta 50 foto yang menggambarkan perjuangan masyarakat Aceh bangkit setelah bencana.
Ketua PFI Aceh, M. Anshar, mengatakan pameran ini bertujuan untuk menjaga ingatan kolektif tentang tsunami dan menginspirasi generasi muda untuk terus membangun Aceh.
“Foto-foto ini merupakan saksi bisu perjalanan panjang Aceh dalam memulihkan diri,” ujarnya.
Pameran foto ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 20 tahun tsunami yang diadakan oleh Pemerintah Aceh dan dapat dikunjungi hingga 27 Desember 2024. (*)
