Banda Aceh (Waspada Aceh) – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan PT Pembangunan Aceh (PEMA) menandatangani perjanjian kerjasama dalam agenda Rapat Koordinasi Alokasi Gas Bumi di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Senin (23/12/2024).
Kerjasama strategis ini bertujuan untuk memastikan pasokan gas bumi yang cukup bagi operasional pabrik PIM-2, mendukung program ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi pupuk.
Acara yang turut dihadiri oleh PT Pema Global Energi (PGE) sebagai pengelola Wilayah Kerja (WK) B ini juga mendapat dukungan penuh dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPMA), yang mengawasi proses alokasi gas. Penandatanganan perjanjian ini menandai langkah awal dimulainya komersialisasi gas bumi WK B yang telah berlangsung sejak awal 2023 dan masih dalam tahap finalisasi pengajuan alokasi ke Kementerian ESDM.
Direktur Operasi dan Produksi PT PIM, Jaka Kirwanto, menyampaikan bahwa pasokan gas dari WK B sangat dibutuhkan untuk memenuhi bahan baku produksi pupuk bersubsidi, yang menjadi kunci dalam ketahanan pangan nasional.
“Kapasitas pasokan gas dari Blok A saat ini hanya mencapai 30 BBTUD, sehingga kami masih mengandalkan pasokan gas dari sumber lain, termasuk LNG,” ujar Jaka.
Pada tahun 2024, pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas juga akan mengalokasikan satu kargo LNG untuk mengatasi kekurangan pasokan gas.
Direktur Pengembangan Bisnis PT PEMA, Faisal Ilyas, mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan sinergi penting antara BUMD dan BUMN untuk mendukung industri strategis di Aceh.
“Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan energi yang cukup bagi PT PIM, yang memiliki peran besar dalam perekonomian Aceh,” katanya.
Diharapkan, kerjasama ini akan mengurangi ketergantungan PIM pada LNG, meningkatkan efisiensi operasional pabrik, dan menurunkan biaya produksi pupuk yang lebih terjangkau bagi petani.
Kerjasama ini juga mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama di bidang ketahanan pangan. Pemerintah telah meningkatkan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton tahun ini, dan untuk mewujudkan hal tersebut, pasokan gas yang handal sangat penting.
Hal ini mencerminkan komitmen PT PIM, PT PEMA, dan PGE dalam mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan operasional industri di Aceh, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan pangan nasional. (*)