Banda Aceh (Waspada Aceh) – Siti Nurhaliza Hrp, mahasiswi Prodi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Almuslim, Bireuen, Aceh, mengunjungi Masjid Haji Ali Dargah yang terletak di lepas pantai Kota Mumbai, India, pada 26 Januari 2024.
Setelah menelusuri negeri itu, Siti Nurhaliza mengatakan, Masjid Haji Ali Dargah sangat unik karena berada di sebuah pulau kecil di laut Mumbai. Tempat ini dibangun pada tahun 1431 untuk mengenang seorang saudagar muslim, Sayeed Peer Haji Ali Shakh Bukhari.
Tempat ini, kata Liza, adalah salah satu landmark terkenal dan situs sejarah serta keagamaan di Mumbai. Tempat ini banyak didatangi pengunjung dari berbagai latar belakang agama, mulai dari Islam dan agama lainnya guna mencari keberkahan.
“Tempat ini terletak di sebuah pulau, jika air laut naik di waktu siang hari maka jalan menuju Dargah ini akan tertutup oleh air laut yang pasang. Kita bisa masuk lagi ke area Dargah menjelang waktu sore hari, sangat unik pengalaman menuju tempat sejarah yang berada di area laut ini,” sebutnya Jumat (2/2/2024).
Setiap pengunjung yang datang, lanjut Liza kebanyakan membawa kain warna-warni untuk diletakkan di atas makam. Kebanyakan kain yang dibawa tersebut berbahan sutera.
Saat itu, Liza sempat bertanya pada petugas saat mendekati makam, terkait cerita dibalik berdirinya Dargah ini serta desain dari Masjid tersebut.
“Tempat suci di India dengan berbagai macam agama akan memiliki ciri yang sama saat memasukinya, yaitu dengan cara meletakkan satu telapak tangan di lantai gerbang masuk lalu telapak tangan itu akan kita usapkan ke dada,” jelasnya.
Liza mengatakan bahwa, prosesi itu memiliki arti memberikan tanda hormat kepada penghuni dari bangunan tersebut dan berharap mendapatkan syafaat dari tokoh agama di situ. Banguan ini juga, lanjutnya, menjadi bukti bahwa Islam sangat diharga di Mumbai. (*)