Subulussalam (Waspada Aceh) – Anak menderita bocor jantung sejak lahir, rumah yang selama ini ditempati terpaksa dijual untuk biaya berobat dan ongkos pergi dan pulang Subulussalam – Medan serta biaya penginapan.
Beruntung, kantor daur ulang sampah milik gampong bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal sementara. Persoalan terbesar yang belum ada solusi, biaya operasi sang anak yang berusia enam tahun itu.
Demikian keresahan Piannawati Solin dan suaminya, Rasito Awam ditemui wartawan, Jumat (19/1/2024) di rumahnya di Kampung Penuntungan, Kecamatan Penanggalan, Subulussalam. Piannawati menghadapi kondisi puteri bungsu mereka dari tiga bersaudara, Yangsi Syakira Inara, penderita bocor jantung.
“Divonis bocor jantung sama dokter, bawaan sejak lahir dan dibilang harus operasi,” jelas Piannawati.
Wanita ini pesimis mampu membiayai operasi sang putri dengan kondisi ekonomi sekarang ini.
Bersama suami, Piannawati berharap uluran tangan pemerintah, para dermawan dapat membantu membiayai kebutuhan operasi itu.
Kilas balik derita sang anak, Piannawati sebut jika sejak lahir fisik anaknya tak normal, didera sakit komplikasi. Niat membawa anaknya ke dokter berkali gagal.
Namun melihat kondisi sang anak kian mengkhawatirkan, ia memaksa membawa anaknya ke salah seorang dokter di Kota Subulussalam.
Dari sini, Pianna mengetahui jika anaknya sejak lahir sudah mengalami bocor jantung dan dianjurkan dibawa ke rumah sakit.
Setelah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, dokter merujuk sang anak ke salah satu rumah sakit di Medan.
“Kata dokter mengidap sakit jantung bocor dan sudah bisa dioperasi,” kata Pianna dengan nada sedih, karena kondisi ekonominya tak memungkinkan mampu membiayai operasi itu.
Dia mengatakan, selama enam tahun ini pula hampir dalam dua bulan sekali Yangsi harus diperiksa ke RS Adam Malik Medan. Terasa terbantu karena biaya perobatan melalui BPJS. Sementara biaya transportasi dan penginapan di Medan harus mereka tanggung sendiri.
“Rumah kami terpaksa dijual,” aku Piannawati.
Meski pasrah, Rasito dan Pianna yakin masih ada orang, dermawan peduli dan dan dia berharap mereka mau membantu untuk biaya operasi dan pengobatan anaknya. (B Manalu)