Sabtu, Desember 21, 2024
spot_img
BerandaAcehWarga Pidie Sebut Tolak Pengungsi Rohingya Karena Kurang Adab

Warga Pidie Sebut Tolak Pengungsi Rohingya Karena Kurang Adab

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Warga Pidie, Provinsi Aceh kembali menolak kehadiran pengungsi Rohingya karena para imigran ini dianggap kurang adab ketika sudah ditampung masyarakat.

Selain itu, para imigran Rohingya ini juga dianggap berperangai buruk dan tidak mematuhi syariat dan adat masyarakat Aceh. Ditambah lagi dengan jumlahnya yang banyak, sehingga sangat meresahkan masyarakat setempat.

Salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Muhammad, Senin (20/11/2023) mengungkapkan sifat dari pengungsi Rohingya yang membuat masyarakat sulit untuk menerima pengungsi Rohingya. Bahkan, pengungsi ini kerap mengotori Meunasah (Mushala), membuang hajat sembarang di areal mushala tempat yang biasanya digunakan warga shalat lima waktu.

“Ada beberapa alasan mengapa warga menolak kedatangan mereka. Berdasarkan pengalaman kami, saat mereka kami bantu dan kami tempatkan sementara di meunasah, mereka justru buang kotoran manusia yang mengotori tempat suci yang biasa digunakan masyarakat untuk ibadah lima watu,” katanya.

Tentunya kata Muhammad, ada sebagian masyarakat yang mau menerima karena merasa kasihan dan banyak juga yang tidak mau menerima karena alasan memberatkan warga Pidie.

Meski ada penolakan di masyarakat, tak bisa dipungkiri bahwa warga Pidie tetap memberikan bahan pokok dan kebutuhan lainnya agar pengungsi Rohingya bisa melanjutkan perjalanan.

Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, dikonfirmasi Waspada, Senin (20/11/2023) mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir ini tiga kapal kayu yang mengangkut ratusan imigran Rohingya mendarat di pesisir Kabupaten Pidie.

Kapal pertama mendarat di Pantai Gampong Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11/2023). Di dalam kapal tersebut terdapat sekira 196 imigran. Keesokan harinya, Rabu (15/11/2023), datang lagi dengan kapal kayu membawa 147 orang Rohingya, mereka mendarat di pantai Gampong Kulee, Kecamatan Batee, Pidie.

Imigran yang mendarat di Muara Tiga dan Batee ini telah diboyong ke lokasi penampungan sementara di Yayasan Mina Raya, Gampong Luen Tanjong, Kecamatan Padang Tiji.

Selanjutnya Minggu pagi (19/11/2023), kapal kayu yang membawa rombongan imigran Rohingya kembali mendarat di Pantai Kulee, Kecamatan Bate dengan membawa 220 imigran.

“Nah, rombongan inilah yang ditolak oleh warga. Alasannya, karena mereka buang hajat sembarangan sehingga mengotori meunasah atau mushala dengan kotoran-kotoran mereka itu,” tutur Imam Asfali.

Kini, rombongan imigran tersebut sebagiannya ditempatkan di tepi Pantai Beurandeh, Gampong Kule, Kecamatan Bate.

“Sekarang kita tampung mereka dengan membangun tenda di pesisir pantai, kalau imigran yang rentan, seperti anak-anak dan orang tua ditampung di bangunan di gampong setempat,” tutupnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER