Banda Aceh (Waspada Aceh) – Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Penyelamat Negeri Subulussalam (GPNS) menggelar aksi di depan kantor Gubernur Aceh pada Senin (2/10/2023).
Mereka menuntut pemerintah provinsi memberikan perhatian terhadap kondisi daerah mereka yang dinilai mengkhawatirkan.
Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya meminta Pemerintah Aceh untuk membayar honorarium kepala desa, tenaga kesehatan, tenaga kebersihan, tenaga kontrak, pegawai Satpol PP, lembaga keistimewaan Aceh, serta membayar hutang pada rekanan yang belum dibayar sejak tahun 2022. Menurutnya, honorarium dan hutang tersebut sudah menunggak selama 10 bulan.
“Pada tahun 2022 selama tiga bulan tidak dibayar, kemudian tahun 2023 sudah tujuh bulan lagi tidak terbayar, sebelumnya mereka juga sudah datang ke pendopo bahwa mereka mau mengundurkan diri. Kami harap ada perhatian terhadap negeri kami,” ujar koordinator aksi GPNS, Muhammad Husain Saraan.
Para demonstran juga membawa spanduk dan pamflet dengan berbagai tuntutan. Salah satunya adalah menetralkan defisit anggaran daerah yang mencapai Rp250 miliar agar tidak membebani pemerintah yang akan datang.
“Kami meminta agar menetralkan defisit anggaran daerah menjadi nol yang mencapai 250 miliar agar tidak membebani pemerintah yang akan datang,” jelasnya.
Selain itu, mereka juga menuntut untuk menjamin ketersediaan obat-obatan di rumah sakit dan mempertanggungjawabkan dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp108 miliar.
“ Dana PEN ini perlu dipertanggungjawabkan kemana dan untuk apa dana tersebut dibawa,”tuturnya.
Dia juga mengatakan, jika dalam bulan ini tidak direspon maka phaknya akan melakukan aksi lebih besar lagi.
“Kami berharap Pemerintah Aceh terutama Pj Gubernur Aceh mengatensi anak bungsunya Subulussalam kondisinya memprihatinkan. Negeri kami hancur sekarang, dipimpin oleh orang-orang yang terkesan memanfaatkan APBK untuk kepentingan pribadi. Kami akan terus memperjuangkan hak kami,” tegasnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar, saat menemui massa mengatakan pihaknya telah menerima segala tuntutan, dan akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada PJ Gubernur Aceh.
“Kami akan sampaikan kepada PJ Gubernur dan mudah-mudahan ada solusi terbaik untuk Subulussalam,” katanya. (*)