Senin, November 25, 2024
spot_img
Beranda2 Hari Air di Lamtheun Padam, Warga Terpaksa Beli Air Isi Ulang

2 Hari Air di Lamtheun Padam, Warga Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Aceh Besar (Waspada Aceh) – Memasuki hari kedua, Minggu (21/5/2023), air bersih dari PDAM Tirta Mountala padam total (berhenti mengalir) ke rumah warga di Gampong Lamtheun, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

Warga mengeluh karena ada ketidakadilan distribusi air ke daerah itu, berbeda di wilayah lain yang masih lancar. Warga di Lamtheun kerap mengalami krisis air yang memaksa pelanggan PDAM Tirta Mountala harus membeli air isi ulang untuk mandi, mencuci dan kebutuhan memasak. Sebagian warga ada juga yang harus mengambil air bersih ke Banda Aceh menggunakan galon.

Keluhan itu terutama disampaikan warga Lamtheun, yang tinggal di Komplek Villa Alwika. Mereka sejak Sabtu, (20/5/2023), tidak mendapatkan air bersih dari PDAM. Air sama sekali tidak mengalir.

Pantauan Waspadaaceh.com, Minggu (21/5/2023), air lancar mengalir di kawasan rumah warga di Mata Ie. Hal yang sama juga terjadi di kawasan pemukiman warga di Lampeunerut, pabrik es sekitarnya.

Keduanya mendapat sumber air berbeda. Untuk kawasan Lampeunerut bersumber dari pipa eksisting Ingin Jaya, sementara di kawasan pemukiman warga di Mata Ie, mendapat pasokan air bersih dari Sumur Mata Ie.

“Pipa eksisting Lamtheun terkoneksi ke Ingin Jaya, tapi tidak hidup, dimatikan. Batasnya hanya sampai Lampeunerut. Lamtheun sumber airnya dari Mata Ie saja. Jadi, kalau debit Sumur Mata Ie berkurang otomatis volume berkurang dan tidak semuanya dapat air,” kata sumber internal PDAM Tirta Mountala kepada Waspadaaceh.com.

Dani, warga Villa Alwika, Lamtheun juga mengeluhkan air yang tidak mengalir dan terjadi sudah dua hari belakangan. Dia khawatir, air tidak mengalir sampai dua pekan lamanya seperti bulan Ramadhan tahun ini yang juga terjadi.

“Ini takutnya, dua pekan tidak mengalir kayak Ramadhan kemarin. Susah kita kalau begini. Mau aktivitas susah. Apalagi mau masak, mandi, sampai BAB saja susah,” ungkap Dani dengan kesal.

Sementara tagihan air membengkak di bulan April meski dua pekan air tidak mengalir. Warga lainnya, Adi, pesimis masalah air dua hari ini bisa diatasi PDAM Tirta Mountala. “Nanti malah bisa jadi, tagihan air bulan ini bengkak lagi,” tegasnya.

Direktur Teknik PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, Salman ST, hanya memberi penjelasan singkat kepada Waspadaaceh.com terkait tagihan air yang membengkak.

“Pernyataan ke media menyangkut masalah tagihan bukan domain saya pak. Itu Pak Sulaiman (Dirut_red) yang bisa menjelaskan. Mohon maaf saudaraku,” jawab Salman.

Sedangkan terkait air mati, Salman menjelaskan, dari lima pompa, sekarang tinggal dua pompa yang bisa karena debit air baku semakin mengecil.

“Itu penyebabnya air tidak merata. Intinya tidak cukup debit akibat kekeringan kolam Mata Ie. Saat ini kami lagi krisis air di sumber air baku,” ungkapnya.

Ketika ditanya tentang suplai air ke Lamtheun yang ditutup meski terkoneksi ke Ingin Jaya, dia membantah dengan menyebut air dari sungai juga sedang defisit. “Ini juga kondisi air Krueng Aceh, makanya krisis di semua sumber,” tuturnya.

Dirut PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, Sulaiman, yang dikonfirmasi sejak dua hari lalu terkait masalah ini tidak menjawab pertanyaan wartawan.

Begitu juga Pj Bupati Aceh Besar M Iswanto yang dikonfirmasi sejak Sabtu (20/5/2023) hingga Minggu, (21/5/2023), terkait keluhan warganya akibat terhentinya suplai air dan membengkaknya tagihan air pelanggan, tidak menjawab. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER