Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq kembali mendapatkan anggaran Rp47,9 miliar dari Kementerian PUPR untuk pembangunan infrastruktur di Kota Banda Aceh.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq juga telah mendapatkan alokasi anggaran Rp13 miliar. Anggaran tersebut rencananya akan diberikan pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) di APBK tahun 2023 mendatang.
“Alhamdulillah, komunikasi yang kita lakukan dengan pemerintah pusat membuahkan hasil dengan anggaran sebesar Rp13 miliar diberikan untuk Pemko Banda Aceh tahun depan melalui DAK pada APBK 2023,” kata Bakri Siddiq kepada wartawan, Jumat (23/9/2022), di Balai Kota Banda Aceh.
Anggaran tersebut dibawa Bakri saat berkunjung ke ibukota negara setelah usulan program Pemko Banda Aceh disetujui pemerintah pusat.
“Hasilnya positif, pemerintah pusat akan menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 senilai Rp37,4 miliar lebih, plus APBN Rp10,5 miliar untuk Banda Aceh. Totalnya mencapai Rp47,9 miliar,” kata Bakri Siddiq didampingi Kadis PUPR Banda Aceh M Yasir, Minggu (9/10/2022).
Bakri mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur air minum, sanitasi, perumahan dan permukiman, hingga jalan.
Bakri menjelaskan adapun sejumlah proyek akan dimulai pengerjaannya tahun depan, di antaranya pengembangan jaringan distribusi dan sambungan air bersih ke rumah senilai Rp5,4 miliar. Kemudian, pembangunan instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) skala permukiman beserta Rehabilitasi Instalasi Pengelolahan Lumpur Tinja (IPLT) Gampong Jawa senilai Rp8,2 miliar.
“Kemudian pembangunan dan rehab rumah masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 135 unit, pembangunan jalan lingkungan sepanjang 2,1 kilometer dan drainase lingkungan 4,4 kilometer. Total anggarannya mencapai Rp12,7 miliar,” ujar Bakri.
Bukan hanya itu, Pemko Banda Aceh juga akan melakukan penanganan long segment tehadap Jalan Hasan Saleh di kawasan Neusu, mulai dari Simpang Lamlagang hingga Lapangan Jasdam.
“Dengan anggaran Rp11,1 miliar, akan kita rekonstruksi jalan yang sudah mulai crowded itu,” ungkapnya.
“Alhamdulillah ini patut kita syukuri, karena memang ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam jangka pendek,” tuturnya.
Bakri mengungkapkan Pemko Banda Aceh juga telah menyampaikan beberapa usulan program lainnya kepada pemerintah pusat.
“Insyaallah Banda Aceh Outer Ring Road akan dilanjutkan pembangunannya. Begitu juga dengan proyek Flyover Pango. Termasuk penataan pinggiran Krueng Aceh mulai dari Jembatan Pante Pirak hingga Jembatan Peunayong. Ini semua telah masuk dalam rencana umum Kementerian PUPR pada 2025 mendatang,” jelasnya.
Kadis PUPR Banda Aceh M Yasir menyatakan kedatangan Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq ke kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta pada, Jumat (7/10/2022). Kunjungan dinasnya kali ini untuk menindaklanjuti usulan sejumlah program pembangunan yang telah disampaikan sebelumnya kepada Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR.
Pj Wali Kota juga didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Jalaluddin diterima oleh Kasubdit Wilayah I Direktorat Pembangunan Jembatan Tabrani dan Kasubdit Wilayah III Direktorat Pembangunan Jalan Zusnan Asraf Wahab.
Sebelumnya pada momen yang lain, Bakri dan rombongan juga telah bertemu dengan Direktur Pembangunan Jembatan Ditjen Bina Marga, Yudha Handita Panjiriawan.
“Kita meminta pelebaran Jalan Sultan Iskandar Muda, tepatnya mulai dari jembatan setelah Simpang Empat Punge hingga samping rumah Pangdam ke arah Blang Padang,” tambah Bakri.
Titik ruas jalan nasional tersebut, katanya, terlalu sempit sehingga selama ini sering terjadi kemacetan.
“Permintaan itu pun langsung disahuti dan akan dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh tahun depan dengan menggunakan APBN. Nominal pelebaran jalan beserta jembatan itu Rp10,5 miliar,” tegas Bakri. (*)