Banda Aceh (Waspada Aceh) – Defisit APBK (Anggaran Pendapatan Belanja Kota) dan dugaan adanya perpecahan pejabat di Pemko Banda Aceh menjadi atensi Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, yang baru dilantik. Dia juga akan menelaah berbagai persoalan yang ada di Pemko Banda Aceh selain persoalan penting tersebut.
Hal itu disampaikan Bakri Siddiq menjawab pertanyaan wartawan usai dilantik oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, di Kantor Gubernur Aceh, Kamis (7/7/2022).
“Jadi di sini kita ingin menyatukan ya. Kalau istilah Aceh itu, saling kasih mengasih, bela membela sesama. Jadi kita satu tim work dalam rumah kita ini, Banda Aceh,” kata Bakri dengan ekspresi terkejut mendengar informasi mengenai hal itu.
Itu semua, kata Bakri, dengan tujuan masyarakat Aceh sejahtera. Dia menegaskan hal itu menjadi tugasnya untuk menyatukan yang terbelah kubu-kubuan di Pemko Banda Aceh.
“Kita tidak ada kubu-kubuan, itu kita akan menyatukan. Itu menjadi tugas saya, nanti tugas saya akan menyatukannya,” ujarnya.
Lalu mengeni defisit APBK Banda Aceh hingga membuat pembayaran insentif dan tunjangan pegawai tertunda selama enam bulan, Bakri mengaku akan mempelajarinya lebih dahulu. “Defisit, akan saya pelajari dulu ya,” jelasnya.
Bakri juga mengungkapkan akan melanjutkan program wali kota sebelumnya, termasuk dalam penerapan syariat Islam di Kota Banda Aceh. “Kita akan melanjutkan ya, pasti. Syariat Islam, akan lanjut,” tegasnya.(sulaiman achmad)