Kutacane (Waspada Aceh) – Desa Ketambe satu-satunya desa di Kabupaten Aceh Tenggara yang dipilih oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi (Mendikbud Ristek), sebagai Desa Budaya, yang menggelar kegiatan pelestarian Seni Budaya Alas.
Tujuan pelestarian seni budaya yang digelar di Desa Ketambe, Sabtu (27/11/2021), untuk memperkenalkan bahwa Aceh Tenggara mempunyai keanekaragaman seni budaya dan tidak kalah menarik dengan daerah lain. Seperti Tari Belo Mesusun dan Pelebat, yang sering ditampilkan di setiap acara penyambutan tamu dari luar, kata pendamping Desa Ketambe, Andika Sahputra kepada Waspadaaceh.com.
Selain di bidang seni budaya, Aceh Tenggara juga memiliki kerarifan lokal untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Di bidang ekonomi, Aceh Tenggara memiliki ragam produk kerajinanan dan anyaman untuk suvenir, gula aren dan produk lainnya.
Andika mengatakan, semenjak terpilahnya Desa Ketambe menjadi Desa Budaya, pada bulan Mei 2021, telah dilakukan upaya penguatan dalam tiga tahap. Antara lain, dua bulan masa temu ramah, dua bulan masa pembinaan dan dua bulan masa pengembangan. Saat ini sudah pada tahapan aksi.
Pendamping desa ini berharap kepada pemerintah daerah untuk ikut mendukung pengembangan seni budaya Alas agar tidak hilang dari kemajuan zaman dan teknologi, pungkasnya. (Sopian)