Sabtu, Desember 21, 2024
spot_img
BerandaHarga Kedelai Melambung, Industri Tahu Tempe di Aceh Terancam Tutup

Harga Kedelai Melambung, Industri Tahu Tempe di Aceh Terancam Tutup

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Harga kacang kedelai dalam beberapa hari terakhir melambung tinggi. Harga pada hari Kamis (18/12/2021), tercatat di Aceh mencapai Rp10.450/Kg.

“Harga kedelai mulai meningkat secara perlahan-lahan mulai dari 7 ribu, naik lagi hingga saat ini yang diterima perajin tahu mencapai Rp10.450 per kilogram,” kata pemilik industri tahu Timbul Jaya, Maulizar, kepada Waspadaaceh.com, Kamis (18/11/2021).

Akibat kenaikan harga ini, menurutnya, dia dan pelaku industri tahu tempe lainnya kebingungan. Sebab kata dia, kenaikan harganya sudah cukup tinggi, di atas normal. Kondisi tersebut bisa menyebabkan industri tahu tempe berhenti berproduksi.

Walau harga kedelai sudah cukup tinggi, ucap Maulizar, anehnya pemerintah belum memberikan perhatian serius kepada para perajin tahu tempe. Seharusnya bila tidak mampu mengendalikan harga, paling tidak pemerintah dapat memberikan perhatian dalam bentuk subsidi.

“Untuk sementara ini kami berjalan sendiri. Kita mendapat pasokan kedelainya dari Medan, dengan harga satu karung Rp524. 000 berisi 50 kilogram,” jelasnya.

Walau demikian, sampai saat ini usaha tahunya tetap berproduksi, agar karyawan tetap bisa bekerja. Hanya saja, kata Maulizar, dia mengurangi volume produksi dan akan memperkecil sedikit ukuran produknya.

“Perhari dapat kita produksi 180 papan. Jika kita perkirakan dalam sehari kami menghabiskan kacang kedelai 50 kilogram. Sebelumnya dalam sehari kami bisa memproduksi 200 papan tahu,” sebutnya.

Namun di tengah harga kacang kedelai yang melambung tinggi, para pelaku industri tahu tempe juga harus melewati masa sulit akibat pandemi COVID-19.

Dia mengkhawatirkan, jika pemerintah tidak segera mengambil kebijakan atau memberikan solusi, akan banyak perusahan tahu tempe yang berhenti berproduksi. Hal itu akan menambah jumlah pengangguran.

“Sudah ada perusahaan tahu yang gulung tikar, salah satunya perusahan di Lamtemen Barat,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Pusat Koperasi Pengrajin Tahu Tempe Indonesia (Puskoptu) Wilayah Provinsi Aceh, T. Tansri Jauhari menyebutkan, harga kacang kedelai berangsur-angsur naik. Hal ini, kata dia, menjelang akhir tahun semua barang terjadi kenaikan termasuk kacang kedelai.

Dia berharap kepada pemerintah agar mengeluarkan kebijakan melalui program ketahanan pangan untuk memanfaatkan lahan yang ada di Aceh agar ditanami kacang kedelai, sebagai upaya mengurangi ketergantungan impor.

“Jika kita terus mengimpor kacang kedelai dari luar, dikhawatirkan industri kita tidak akan bisa bertahan di tengah melambunganya harga kedelai. Apalagi harga ini diperkirakan akan terus meningkat, sedangkan di Aceh sendiri kebutuhan kacang kedelai selama setahun bisa mencapai 7 ribu ton,” tutupnya. (Kia Rukiah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER