Lhoksukon (Waspada Aceh) – Harga pinang di Aceh Utara mencapai Rp25 ribu per kilogram. Kenaikan harga jual pinang sejak terjadi pandemi COVID-19, membuat para petani di Kabupaten Aceh Utara, beralih kembali ke jenis tanaman ini.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara, Lilis Indriansyah, kepada Waspada, Senin (27/9/2021), pinang bukanlah tanaman perkebunan unggulan bagi petani di Aceh Utara. ”Namun setelah harganya naik mencapai Rp25 ribu per kilogram, tanaman pinang mulai dilirik sebagian petani,” jelasnya.
Sebelum pandemi harga pinang pada kisaran Rp11 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram. ”Sekarang harga pinang terus merangkak naik hingga kisaran Rp23 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram,” katanya.
Kenaikan harga pinang tersebut, membuat para petani mulai merawat kembali tanaman pinang di perkebunan dan area rumah mereka masing-masing. ”Ya harga pinang kupas kering sekarang semaki tinggi,” jelas Sadli,42, salah seorang petani pinang di Aceh Utara.
Menurutnya, ketika harga pinang masih rendah, petani membiarkan pinang menumpuk di bawah pohon. Ketika itu petani pinang memilih usaha lain, dari pada harus mengurus pinang. Sadli sendiri lebih memilih membuka warung kuliner di sejumlah lokasi wisata di Kota Lhokseumawe.
Namun ketika COVID-19 mulai mewabah di Kota Lhokseumawe, sejumlah usaha warung mulai tutup. Seiring meningkatnya kasus penyebaran COVID-19, kerumunam warga dibatasi dan lokasi wisata juga tutup.
Namun harga sejumlah produk perkebunan mulai meningkat. Harga TBS kelapa sawit dan pinang meningkat. Warga kembali beralih ke sektor perkebunan. Tanamam sawit, kelapa dan pinang mula dibersihkan kembali.
Produk Pinang Berlimpah
Sementara itu, akibat tingginya minat petani, produk pinang berlimpah.
Aulia Syukra 26, salah seorang pedagang pengumpul pinang di Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara mengatakan, harga pinang kering saat ini Rp25 ribu per kilogram. Harga tersebut mengalami penurunan dari tiga hari sebelumnya yakni mencapai Rp27 ribu per kilogram.
Kondisi itu akibat produk pinang melimpah. Namun harga tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga sebelum pandemi.
“Saat ini produksi pinang petani sangat tinggi. Sehingga stok pinang di tempat saya melimpah,” jelas Aulia Syukran.
Menurutnya, pinang yang dibeli dari para petani, dikirim ke Medan, Sumatera Utara ”Biasanya dalam seminggu, hanya sekali kirim atau 20 ton. Tapi sekarang mencapai empat kali kirim atau jika diakumulasikan mencapai 80 ton per minggunya,” kata dia.kembali. (b08)