Banda Aceh (Waspada Aceh) – “Apapun kondisi yang terjadi, kami sekeluarga sudah ikhlas. Kami sudah siap dengan pilihan Heri menjadi prajurit AL,” ucap salah seorang keluarga Letkol Laut (P) Heri Oktavian, sebagaimana disampaikan T.Cut Mahmud Aziz, dosen Universitas Almuslim Bireuen.
Letkol Laut Heri Oktavian adalah komandan kapal selam KRI Nanggala-402, yang dilaporkan tenggelam dan hilang sejak hari Rabu (21/4/2021). Hingga Sabtu siang ini (24/4/2021), kapal selam buatan Jerman itu belum ditemukan.
T.Cut Mahmud Aziz yang akrab disapa Pon Cut itu mengatakan, dia telah menghubungi keluarga Letkol Heri Oktavian. Pihak keluarga menyampaikan bahwa apapun yang terjadi pada Letkol Heri Oktavian mereka sudah ikhlas.
Berita terkait: Komandan KRI Nanggala-402, Letkol Heri Pernah Sekolah SD – SMA di Aceh
Pon Cut yang mengaku kenal dekat dengan keluarga Heri Oktavian mengatakan kepada Waspadaaceh.com, Sabtu (24/4/2021), pihak keluarga sudah siap dengan resiko pilihan yang diambil oleh Heri Oktavian sebagai prajurit Angkatan Laut (AL).
“Kita semua sedang berduka, belum ditemukannya kapal selam yang tenggelam di perairan Bali. Komandan kapal selam KRI Nenggala 402, Letkol Heri Oktavian, sudah seperti adik saya sendiri,” ucap Dosen Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Almuslim itu melalui pernyataan tulisannya.
Berita terkait: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dilaporkan Hilang di Perairan Bali
“Doa kita-semua, semoga seluruh kru kapal selam dapat ditemukan dalam keadaan selamat, Aamiin Ya Rabbal Alamiin,” tutur Pon Cut, menirukan ucapan salah seorang anggota keluarga Heri Oktavian.
Pon Cut manambahkan bahwa Letkol Heri Oktavian lahir di Pangkal Pinang, 10 Oktober 1979. Sosok yang merupakah salah satu perwira menengah Angkatan Laut (AL) terbaik itu berasal dari Sumatera Selatan, namun lama menempuh pendidikannya di Aceh.
Kata Pon Cut, Heri Oktavian telah menempuh pendidikannya di Aceh sejak di SD 1 Negeri Takengon, Aceh Tengah, SMP Negeri 1 Lhokseumawe, dan SMA Negeri 3 Banda Aceh (hanya setahun).
Kemudian melanjutkan di MUHI Jogja (kelas 2-3). Heri Oktavian menempuh pendidikan S2 di NTU Singapore dan Kursus Survival di Australia, kemudian Sesko di Jerman. (Cut Nauval Dafistri)