Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaBanjir Kematian di India Akibat Serangan COVID-19, Warganya Ramai-ramai Masuk Indonesia

Banjir Kematian di India Akibat Serangan COVID-19, Warganya Ramai-ramai Masuk Indonesia

Jakarta – Masuknya 135 WNA dari India ke Indonesia, yang menumpang pesawat carteran AirAsia, telah menjadi sorotan masyarakat, di tengah gelombang kedua serangan virus corona di negara tersebut.

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jhoni Ginting melalui konferensi pers yang disiarkan via Youtube Perekonomian RI, Jumat (23/4/2021), menyebutkan, penumpang tersebut memiliki dokumen perjalan berupa visa yang dikecualikan. Sehingga, kata dia, mereka boleh masuk wilayah Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 26 Tahun 2020.

Sementara itu Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Benget Saragih mengatakan, pihaknya melakukan tes guna memastikan WN India yang masuk ke Indonesia tersebut tidak membawa mutasi baru virus corona.

Sebelumnya dilaporkan, 12 orang WN India yang masuk ke Indonesia dinyatakan positif, dan kini menjalani isolasi mandiri di sejumlah lokasi pusat karantina di DKI Jakarta.

India Banjir Kematian Akibat COVID-19

Postingan media sosial Twitter dan Instagram di India dalam beberapa minggu terakhir banyak menyuarakan keprihatinan atas gelombang terbaru virus corona atau COVID-19 yang menyerang negara itu dan menyebabkan banyak kematian.

Rumah-rumah sakit penuh dengan pasien corona, sedangkan krematorium negara nyaris tak mampu menampung banyaknya jenazah korban COVID-19 yang akan dikremasi.

Mumbai tolong bantu! Paru-paru rusak karena infeksi pneumonia. Membutuhkan tempat tidur ruang ICU,” bunyi postingan salah satu akun Instagram di India. Akun lain berbunyi, “plasma sangat dibutuhkan untuk perawatan pasien Covid di Rumah Sakit Max, Delhi.”

Mengutip dari Antara, ada warga Delhi yang terpaksa menyimpan jasad ibunya di rumah selama hampir dua hari, sementara dia mencari ruang di krematorium untuk kremasi jasad ibunya tersebut. Hal itu terjadi karena membanjirnya kematian di India akibat kasus COVID-19.

Laporan itu juga menyebutkan, India telah mencatat jumlah kasus harian COVID-19 tertinggi di dunia, mencapai 314.835 kasus pada Kamis (22/4/2021). Gelombang kedua pandemi COVID-19 telah menghancurkan infrastruktur kesehatan di negara itu. Rumah sakit di Delhi disebut mengalami krisis pasokan oksigen, lonjakan kasus harian COVID-19 mencapai 26.000. (**)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER