Rabu, September 17, 2025
spot_img
BerandaTerkait Sikap Marcon, UAS Unggah Status Penolakan Al Ahzar atas Negosiasi Prancis

Terkait Sikap Marcon, UAS Unggah Status Penolakan Al Ahzar atas Negosiasi Prancis

Jakarta – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mendapat banyak kecaman dari dunia Islam, setelah dia memberi komentar yang menyudutkan Islam, terkait penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW, di majalah satire Charlie Hebdo terbitan Paris, Prancis.

Di Indonesia, Presiden RI, Joko Widodo, juga mengungkapkan kekecewaannya dan mengecam sikap Prancis dalam masalah itu. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI), menyerukan pemboikotan produk-produk Prancis, sebagai langkah protes terhadap pernyataan Marcon tersebut.

Selain itu, para tokoh agama juga tak ketinggalan memberi komentar, salah satunya Ustadz Abdul Somad atau UAS. Ustadz kondang ini mengomentari pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dianggapnya sudah melecehkan umat Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Dikutp dari okezone.com, Senin (2/11/2020), Ustadz Abdul Somad yang akrab dengan sapaan UAS ini mengunggah tulisan dari Journal Al Azhar, merespons isu tentang penghinaan Islam tersebut. Melalui akun Instagram, ulama lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, ini menuliskan keterangan foto dengan judul; “Al Azhar Tegas Tolak Negoisasi Prancis.”

Berita Terkait: MUI Kembali Ingatkan, Pemboikotan Produk Prancis Bisa Jadi Wajib

UAS menulis, Dubes Prancis memohon kepada Grand Syaikh Al-Azhar, Syaikh Ahmad Thayib, agar membantunya untuk menghentikan gelombang boikot produk-produk Prancis. Namun permintaan Dubes Prancis tersebut ditolak.

Syaikh Ahmad Thayib mengatakan, “Kami tidak menerima negoisasi terkait kasus penghinaan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan Macron harus segera meminta maaf.”

“Kata Syaikh Ali Jumah, ‘Orang yang menggambar dan menistakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang dungu, anaknya orang dungu dan orang tuanya telah gagal mendidiknya’,” kutip UAS.

Berita Terkait: Buntut Macron Lecehkan Islam, Plt Gubernur Minta BPSDM Tunda Kerjasama dengan Prancis

Macron panen kecaman setelah menyerang Islam terkait pidatonya saat pemakaman guru sejarah di Prancis. Guru tersebut meninggal dibunuh seorang remaja 18 tahun. Tersangka yang beragama Islam itu melakukan kekerasan setelah korban bersama muridnya menjadikan karikatur Nabi Muhammad sebagai bahan diskusi.

Saat itu Macron menekankan Prancis tak akan menyerah soal kartun, mengindikasikan negara itu tidak akan melarang penerbitan kartun Nabi Muhammad.

Macron juga menyebut Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia. Ucapan presiden Prancis itu pun memicu gelombang protes, dan sikap Marcon ini kemudian memicu amarah umat Islam di seluruh dunia. (**)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER