Sabtu, Desember 21, 2024
spot_img
BerandaMahasiswa Aceh Kritik Ucapan Sukmawati Soekarnoputri

Mahasiswa Aceh Kritik Ucapan Sukmawati Soekarnoputri

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Sulthan Alfaraby, mengeritik video berisi kalimat Sukmawati Soekarnoputri yang beredar di media sosial, salah satunya di situs timesindonesia.co.id, yang mengaitkan perjuangan Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno dengan Nabi Muhammad.

Menurutnya, kalimat yang dilontarkan oleh Sukmawati berpotensi bisa menimbulkan gejolak di masyarakat dan kurang wajar untuk diucapkan, apalagi di hadapan publik.

“Saya menilai kalimat Sukmawati kurang wajar untuk diucapkan, karena bisa menimbulkan gejolak di masyarakat. Selaku umat Islam, saya tetap mengganggap bahwa Nabi Muhammad adalah yang paling berjasa bagi umat manusia. Kita ini cinta perdamaian, jangan sampai ibu Sukmawati yang terhormat mengeluarkan kalimat yang kurang wajar dan hal tersebut nantinya bisa menyinggung perasaan umat beragama”, ujarnya melalui pernyataan tertulis yang diterima waspadaaceh.com, Sabtu (16/11/2019).

Sulthan menyarankan Sukmawati agar mau mengadakan diskusi publik tentang nasionalisme di Aceh sekaligus menjadi pemateri, agar pemuda Aceh bisa mendengar langsung serta berdiskusi dengan Sukmawati.

“Saya tidak ingin bicara panjang lebar, tapi saya sarankan agar ibu Sukmawati yang terhormat mau datang ke Aceh untuk membuat diskusi publik bertema nasionalisme, sekaligus menjadi pemateri. Kita selaku kaum terpelajar, mungkin ingin mendengar langsung dan berdiskusi dengan beliau serta ingin membuktikan kalau yang dikatakan beliau itu benar atau tidak? Kita tunggu saja,” tegasnya.

Sulthan juga berharap agar Sukmawati lebih bijak dalam mengeluarkan kalimat yang menyangkut dengan agama dan mengajak semua masyarakat Indonesia untuk lebih bersabar.

“Yang terakhir saya berharap kepada beliau, semoga beliau bisa lebih bijak dalam mengeluarkan kalimat yang bisa menimbulkan kontroversi. Untuk masyarakat Indonesia, saya mengajak untuk bersabar dan menyikapi segala macam hal yang beredar di media sosial dengan kepala dingin.”

“Jangan terkecoh dengan video atau informasi yang terpotong-potong dan tidak sesuai dengan aslinya. Dari Sabang sampai Merauke, berbeda agama, berbeda suku, kita semua adalah saudara, mari kita saling menjaga!,” tutupnya. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER