Sabtu, Juli 12, 2025
spot_img
BerandaAcehDPRK Minta Pertamina Atasi Kelangkaan Solar yang Kian Parah

DPRK Minta Pertamina Atasi Kelangkaan Solar yang Kian Parah

Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Aceh Utara meminta pihak PT Pertamina membuka mata terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi yang kian parah, dan dewan meminta Pertamina segera mengatasinya.

Hal tersebut diungkapkan sejumlah anggota DPRK Aceh Utara dalam pertemuan dengan perwakilan PT Pertamina di gedung dewan setempat, Rabu siang (23/10/2019).

Wakil Ketua I DPRK Aceh Utara, Hendra Yuliansyah, meminta pihak PT Pertamina dan pihak terkait membuka mata terhadap kelangkaan BBM solar subsidi, yang sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir ini.

Hendra juga mempertanyakan apakah pihak perwakilan Pertamina tidak tahu atau tidak melihat dampak buruk kelangkaan solar bersubsidi di tengah masyarakat.

Antara lain terjadi antrian panjang di setiap SPBU hingga membuat jalanan menjadi macet dan sebagian besar nelayan juga tidak bisa melaut.

“Apakah pihak PT Pertamina pernah turun ke lapangan. Lihat saja di SPBU Kutablang selalu kendaraan antrian panjang hingga menganggu pengguna jalan yang melintas,” paparnya.

Hendra juga mengaku merasa kecewa mendengar jawaban pihak perwakilan PT Pertamina dalam pertemuan tersebut, terkesan bertele-tele dengan regulasi tanpa angka pasti.

“Tidak disebutkan berapa jumlah kouta penyaluran untuk wilayah Aceh Utara. Artinya kita ingin langsung pada penindakan untuk mengambil langkah kelangkaan BBM ini secepatanya,” ujar kader Demokrat itu.

Hal serupa juga diungkapkan anggota DPRK Aceh Utara, Anzir terkait persoalan kelangkaan BBM solar subsidi. Dia meminta agar PT Pertamina melakukan evaluasi dan mengkaji ulang terkait pengawasan pendistribusian BBM ke SPBU.

“Kami selaku wakil rakyat bertanggung jawab atas tuntutan BBM subsidi yang sulit diperoleh masyarakat Aceh Utara,” pintanya.

Anzir menjelaskan, dewan berharap pihak PT Pertamina tidak lagi menghindar dan  harus segera mangambil langkah tegas.

“Kita duduk di sini untuk berdiskusi mencari sebuah solusi terbaik. Kami tidak akan tinggal diam, dalam waktu dekat kami akan panggil dinas terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tuturnya.

Perwakilan PT Pertamina, Zulfirman, Unit Meneger Rayon Aceh mengatakan, ada beberapa poin yang disepakati terkait kelangkaan BBM solar subsidi yang disampaikan anggota dewan.

Antara lain, soal evaluasi pendistribusian dan eksekusi pengawasan, maka pihaknya akan segera berkordinasi dengan Depot Pertamina Lhokseumawe dan  melakukan evaluasi ke lapangan khususnya Aceh Utara.

“Sesuai realisasi harian untuk tahun 2018 sudah kita sesuikan. Malah jumlah tersebut mengalami peningkatan 11 persen,” jelasnya.

Zulfirman mengaku untuk Aceh Utara kurang lebih ada 300 pangkalan SPBU yang tersebar.  “Sistem di SPBU itu deposit, jadi kita salurkan sesuai kebutuhan permintaan,” sebutnya.

Terkait antrian panjang kendaraan di sejumlah SPBU, sambung Zulfirman, kemungkinan terjadi karena kondisi akhir tahun. Sesuai hasil survei yang dilakukan Pertamina, jumlah penjualan paling banyak itu di SPBU yakni antara waktu maghrib sampai malam hari.

“Kalo antrian terjadi pada siang hari itu harus kita pertanyakan, kita terbuka dan untuk SPBU tersebut akan kita evaluasi dan lihat lagi,”pungkasnya. (b16)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER