Medan (Waspada Aceh) – Berbeda seperti kampus pada umumnya, di Politeknik Pariwisata Medan, dalam mengenalkan kampus kepada para mahasiswa, adalah melalui Pengenalan Sikap Dasar Profesi (PSDP), kegiatan Ospek tanpa bully. Kegiatan ini berlangsung selama satu minggu, pada 22-26 Juli 2019.
“Sudah menjadi rahasia umum bahwa budaya bully masih saja ada dan mendarah daging di acara-acara penyambutan mahasiswa baru. Sejak tahun lalu kita sudah tidak membenarkan adanya bully dalam kegiatan PSDP,” kata Direktur Politeknik Pariwisata Medan, Anwari Masatip, Senin (29/7/2019).
“Semua mahasiswa baru kita berikan kegiatan yang akan membangun diri mereka, baik secara mental dan fisik. Kita sudah menegaskan tidak ada bully dan tidak ada plonco dari kakak senior,” lanjut Anwari Masatip.
Kegiatan PSDP Poltekpar Medan sendiri diawali dengan latihan dasar dalam baris berbaris yang dilatih oleh anggota TNI dari Kodim Medan. Pada kesempatan ini sekaligus mencari para anggota Paskibra untuk persiapan Upacara Bendera 17 Agustus 2019. Melalui kegiatan ini diharapkan para mahasiswa baru dapat bersikap disiplin dan menghargai waktu.
Anwari mengatakan, selain itu, mahasiswa baru juga diberikan pelatihan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) yang merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual.
“Kita berharap SDM yang kita hasilkan harus terbaik secara intelektual, emosional dan spiritual. Dengan demikian mereka dipastikan akan memiliki karakter yang baik untuk membantu dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, melalui perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata ataupun secara mandiri melalui wirausaha pariwisata,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri menambahkan, sudah saatnya juga menggunakan pola baru untuk PSDP kampus dan meninggalkan masa-masa kegiatan dipenuhi dengan pembodohan yang tidak berujung.
“Kita wajib meninggalkan budaya tersebut dalam dunia pendidikan, budaya kolonialisme, budaya kediktatoran yang di tinggalkan para pendahulu kita. Sudahi balas membalas di forum orientasi yang tidak manusiawi,” tambahnya.
Dari pihak internal Politeknik Pariwisata Medan memberikan ceramah terkait sistem pendidikan, peraturan kemahasiswaan, sertifikasi pariwisata bagi setiap mahasiswa, serta informasi tentang unit konseling yang disediakan kampus untuk para mahasiswa. Para mahasiswa juga diajak untuk visitasi ke prodi masing-masing.
Sedangkan dari sisi eksternal para mahasiswa baru mendapatkan pengetahuan pariwisata dari Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata, Anang Sutono dan Albertus Magnus Putut, Jurkam BNN yang juga merupakan konsultan komunikasi publik.
Keduanya menyampaikan pengetahuan tentang pariwisata dalam zaman milennial saat ini serta keterkaitan kuliner dengan ketahanan sosial. Beauty Class dari make up artist produk kecantikan Revlon serta pengetahuan toleransi dari Wakil Sekretaris Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas Sumut, Yandi.
Para mahasiswa baru juga diajak untuk bersosialisasi menggunakan media sosial oleh tim dari Generasi Pesona Indonesia Sumatera Utara dan Poltekpar Medan.
Politeknik Pariwisata Medan sudah menerapkan pola baru dalam kegiatan PSDP. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi para mahasiswa dan kampus.
“Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa, tampilan Indonesia di masa depan. Maka sudah seharusnya mendapatkan pola pendidikan dan orientasi yang dapat menumbuh-kembangkan bakat serta menanamkan nilai-nilai religiusitas dan nilai kebangsaan,” kata Yandi. (sulaiman achmad)