Rabu, Februari 5, 2025
spot_img
BerandaAcehPentingnya Peran Media Bagi Industri Hulu Migas di Aceh

Pentingnya Peran Media Bagi Industri Hulu Migas di Aceh

Sektor migas berpotensi besar menopang perekonomian Aceh untuk jangka panjang. Karenanya, perlu kolaborasi yang efektif dengan seluruh pihak, termasuk unsur media dalam mewacanakan dampak positif industri itu ke masyarakat.

Demikian Ketua Divisi Humas dan Media Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Radhi Darmansyah, saat membuka Workshop Edukasi Migas untuk Jurnalis, di Banda Aceh, Kamis (25/7/2019).

Workshop ini secara spesifik membahas aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL) di sektor hulu migas. Melalui kegiatan ini, Radhi berharap ada kolaborasi yang positif antara regulator migas dan media massa.

“Media adalah pilar pembangunan paling penting saat ini,” kata dia.

Kendati kritik tetap diperlukan, namun dia berharap juga muncul wacana yang konstruktif untuk mendukung sektor hulu migas ini. Apalagi, lanjut dia, bicara hulu migas, banyak sekali sektor yang harus dilibatkan.

“Ke depan, industri ini akan semakin vital mendatangkan devisa bagi negara,” pungkasnya.

Kompleksitas Meliput Isu Hulu Migas

Sementara itu, David Eka Issetiabudi, jurnalis dari Bisnis Indonesia dalam materinya menyampaikan, pemahaman terkait sektor hulu migas sangat kompleks.

Keberadaan BPMA di Aceh menurutnya menjadi peluang bagi jurnalis memperdalam wawasan tentang isu ini. Tidak hanya soal teknis, tapi juga mengenai kondisi ekonomi politiknya.

“Perlu menyajikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat mengenai industri migas ini, di Aceh apalagi, pengelolaannya punya sejumlah kekhususan,” kata dia.

Mengenai pemberitaan, David menekankan bahwa jurnalis perlu proporsional. Di satu sisi, diperlukan perspektif untuk mendorong kemudahan investasi, namun di sisi lain juga perlu menyoroti dampaknya untuk masyarakat.

Lebih lanjut, David mengatakan, dari segi peliputan, jurnalis yang fokus pada isu energi tentu punya tantangan lebih. Apalagi di ranah teknis perlu didukung oleh stakeholder pemerintah. Dia menekankan, tugas jurnalis tidak hanya mencari data, tapi juga mendorong keterbukaan informasi.

“Jika atmosfer keterbukaan ini semua sudah tercapai, saya pikir, pemberitaan tentang sektor hulu migas akan mudah dibaca publik,” kata dia.

Armia Ramli, APO Field General Support Superintendent mewakili Pertamina PHE NSB dan PHE NSO, dalam sambutannya mengatakan, dari edukasi ini diharapkan para jurnalis bisa menyajikan informasi tentang migas Aceh secara baik ke tengah masyarakat.

“Informasi itu akurat dan jadi tolok ukur masyarakat untuk mendukung industri hulu migas ini,” kata Armia.

Sebagai perusahaan milik negara yang berkontribusi penuh untuk ketahanan energi, jelasnya, PHE NSB dan PHE NSO terus mengupayakan dampak positif dan berkesinambungan bagi masyarakat.

Pihaknya juga terus berupaya memberi pemahaman ke masyarakat maupun para pemangku kebijakan terkait industri hulu migas. Kegiatan edukasi jurnalis ini merupakan salah satu jalan untuk mewujudkan tujuan tersebut.

“Semoga kegiatan ini dapat menunjang kerja para jurnalis yang meliput isu hulu migas,” harapnya. (Adv)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER