Sigli (Waspada Aceh) – Warga Gampong (desa-red) Teupin Jeu dan Crueng, Kecamatan Bate, Kabupaten Pidie, Kamis (21/3/2019), berharap adanya bantuan setelah rumah mereka rusak diterjang angin puting beliung, seminggu yang lalu.
Khatijah Ibrahim, 70, salah seorang korban rumah rusak di Gampong Teupin Jeu, mengatakan, rumahnya mengalami kerusakan cukup parah. Dinding dan atap rumahnya terbang dan sudah tidak bisa digunakan. Khatijah berharap, bantuan perbaikan rumahnya segera dilakukan agar bisa kembali digunakan.
“Kami bukan orang yang ada uang, tidak bisa membangun sendiri rumah kami. Karena itu kami berharap pemerintah dapat memberi bantuan perbaikan rumah yang rusak ini,” kata Khatijah, sambil mengusap kepala cucunya yang berusia 2 tahun.
Khatijah bersama anak dan cucunya masih tetap bertahan tinggal di rumah tersebut, walau rumahnya dalam kondisi rusak.
Pinjaman tenda dari dinas sosial daerah setempat, katanya, tidak mereka terima karena khawatir rusak. Apalagi dia mempunya cucu yang masih kecil-kecil, jadi khawatirtenda dirusak anak-anak.
Khatijah mengatakan, pasca kejadian, Pemkab Pidie melalui dinas sosial telah memberikan bantuan masa panik, berupa ikan kaleng, miyak goreng dan mie instan, kecuali beras.
Bantuan serupa juga diterimanya dari Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Sigli.
Terkait dengan permohonan bantuan rumah, Khatijah mengatakan telah membuat proposal permohonan kepada Bupati Pidie dan Dinas Sosial Kabupaten Pidie.
Camat Bate, Saiful Ifwan Mustafa, Kamis (21/3/2019), menjelaskan, pihaknya sedang mengumpulkan laporan dari para keuchik, terkait adanya rumah warga yang rusak akibat bencana alam angin puting beliuang.
“Kalau untuk masa panik, warga yang rumahnya rusak sudah mendapatkan bantuan,” katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logislitik Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Saiful Zuhkri, mengatakan, untuk Gampong Teupin Jeu, Bate, pihaknya sudah turun ke lokasi begitu mendapat laporan. Namun untuk Gampong Crueng pihaknya belum turun karena tidak ada laporan dari desa. (b10)