Teheran — Pemerintah Republik Islam Iran melaporkan, jumlah korban tewas akibat terinfeksi virus Corona, sampai Sabtu (14/3/2020), naik drastis menjadi 611 orang. Jumlah korban tewas terbaru yang dilaporkan 97 orang.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, mengatakan 1.365 kasus baru diidentifikasi dalam 24 jam terakhir. Total jumlah kasus infeksi Corona di Iran mencapai 12.729 kasus.
“Secara alami, jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat, bahkan lebih ketika Iran meningkatkan pengambilan sampel laboratorium dan tes,” katanya dikutip dari AFP, Sabtu (14/3/2020).
Dia menambahkan, usia rata-rata mereka yang meninggal adalah 67 tahun, dan yang termuda adalah penderita leukemia berusia tiga tahun dan yang tertua 91 tahun.
Korban tewas didominasi laki-laki, dimana jumlahnya empat kali lebih banyak dari jumlah korban wanita.
Jahanpour juga mengatakan, lebih dari 4.300 orang dari jumlah keseluruhan kasus infeksi Corona telah pulih sejauh ini.
Provinsi Teheran memiliki jumlah kasus baru terbanyak dengan 347 kasus, diikuti Provinsi Isfahan dengan 155 kasus dan wilayah utara Alborz dengan 134 kasus.
Wabah virus corona di Iran merupakan salah satu yang paling mematikan selain China dan Italia.
Meski jumlah kasus virus Corona terus meningkat drastis, pasar-pasar di Teheran masih tetap ramai. Padahal pemerintah Iran sudah mengimbau agar orang-orang tetap di rumah.
Imbas dari Corona, puluhan warga Iran juga dilaporkan tewas akibat keracunan alkohol di sejumlah provinsi lain.
Setidaknya sudah 92 orang tewas karena minum metanol setelah beredar desas-desus bahwa cairan itu dapat membantu menyembuhkan atau melindungi diri dari virus Corona. (cnnindonesia.com)
